Ikhbar.com: Istilah “dekengan pusat” begitu viral di media sosial, terutama di platform TikTok. Ungkapan tersebut dipopulerkan kiai muda bernama Muhammad Iqdam Kholid atau yang lebih karib disapa Gus Iqdam.
Dalam beberapa kesempatan, Gus Iqdam melontarkan istilah tersebut sebagai bentuk keberanian seorang santri dalam menghadapi apapun. Sebab, kata “dekengan pusat” memiliki arti perlindungan dari pusat, yakni Allah Swt.
Dikutip dari saluran YouTube Gus Iqdam Official, pengasuh Majelis Sabilu Taubah Blitar, Jawa Timur itu menyebut bahwa santri tak perlu takut kekurangan dalam hal finansial. Pasalnya, Allah Swt telah menjamin seseorang yang tengah berjuang menuntut ilmu.
“Dekengan pusat itu artinya perlindungan dari Allah yang selalu meliputi hamba-hambanya yang beramal baik,” katanya.
Baca: Doa Kelancaran Rezeki di Tengah Ancaman Resesi
Jaminan dari Allah Swt
Apa yang diungkapkan Gus Iqdam, selaras dengan keterangan yang tercantum dalam QS. Hud: 6. Allah Swt berfirman:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
“Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya) Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz).”
Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-Azim menjelaskan, Allah Swt menjamin rezeki setiap makhluk-Nya, termasuk semua hewan yang melata di bumi, berukuran kecil, besar, yang ada di daratan, maupun di lautan.
Dalil Al-Qur’an tersebut dikuatkan dengan sebuah hadis yangndiriwayatkan Zaid bin Haritsah, Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ تَكَفَّلَ اللَّهُ بِرِزْقِهِ
“Sesungguhnya Allah SWT menjamin penuntut ilmu akan rezekinya.”
Sayyid Abdullah Alawi Al-Haddad dalam Nashaih al-Diniyyah memberikan komentar terhadap hadis tersebut. Menurutnya, jaminan yang diberikan kepada penuntut ilmu ini merupakan jaminan khusus.
“Jaminan rezeki ini merupakan bonus dan perpanjangan dari rezeki yang telah Allah jaminkan kepada seluruh makhluk-Nya,” jelas Sayyid Abdullah.
Baca: Kitab Hikam al Hukama wa al Falasifah, Mahakarya Buya Husein Peredam Nafsu dan Amarah
Ia menyebutkan, jaminan bagi seluruh makhluk hidup itu dengan istilah takafful al-amm. Sementara bagi penuntut ilmu ia menyebutnya takafful al-khas.
قال عليه السلام: إن الله تكفل لطالب العلم برزقه . (قُلتُ ) وهذا تكفل خاص بعد التكفل العام الذي تكفل الله به لكل دابة في الأرض في قوله {ومَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّه رِزْقُهَا} . فيكون معناه زيادة التيسير ورفع المؤنة والكلفة في طلب الرزق وحصوله. والله أعلم
“Rasulullah Saw bersabda, ‘Sesungguhnya Allah menanggung rezeki pencari ilmu.’ Saya jelaskan, ‘Ini adalah jaminan khusus setelah adanya jaminan secara umum yang telah dijamin Allah terhadap setiap makhluk di muka bumi dalam firman-Nya. Tiada satu makhluk pun di bumi melainkan rizkinya atas tanggungan Allah. Maka makna pemberian jaminan khusus dalam hadis tersebut ialah bertambahnya kemudahan dan dihilangkannya kepayahan dan kesulitan dalam mencari dan memperoleh rezeki.”
Senada dengan penjelasan Sayyid Abdullah, Habib Ahmad bin Zain al-Habsyi dalam Al-Manhaj as-Sawi mengatakan, jika seseorang memiliki pemahaman terhadap ilmu agama dan ia memberikan perhatian khusus terhadap proses belajarnya, maka hal itu menjadi penyebab utama ia mendapat rezeki.