Ikhbar.com: Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap 25 November menjadi pengingat bagi semua pihak untuk mengenang dan menghargai jasa para guru. Di dalam ajaran Islam, sosok guru bernilai sangat strategis. Di samping mengemban misi keilmuan demi mencerdaskan para peserta didik, guru juga mengemban misi kenabian, yakni membimbing dan mengarahkan para murid menuju jalan ibadah kepada Allah SWT.
Berikut adalah 10 hadis tentang guru yang disampaikan Rasulullah Saw;
Menjadi guru yang baik
كُوْنـُـوْا رَبَّانِيِّـْينَ حُلَمَاءَ فُقَهَاءَ عُلَمَاءَ وَيُقَالُ اَلرَّبَّانِيُّ الَّذِى يُــرَبِــّى النَّاسَ بِصِغَارِ اْلعِلْمِ قَبْلَ كِبَارِهِ
“Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut guru apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak.” (HR. Bukhari)
Menghormati guru
تَعَلّمُواالعِلْمَ وَتَعَلّمُوْا لِلْعِلْمِ السّكِيْنَةَ وَالْوَقَا رَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَتَعَلّمُوانَ مِنْهُ
“Belajarlah kalian ilmu untuk ketenteraman dan ketenangan, serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.” (HR. Ath-Thabrani)
Kewajiban mendidik anak
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيمَةِ تُنْتَجُ الْبَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kemudian kedua orang tunyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?” (HR. Bukhari)
Kasih sayang guru
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا وَيَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ
Artinya ”Ibn Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih kecil, tidak memuliakan yang lebih besar, tidak menyuruh berbuat makruf, dan tidak mencegah perbuatan munkar.” (HR. Tirmidzi)
Pahala seorang guru
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ. (رواه مسلم)
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim)
Guru adalah motivator
عَنْ اَبِي مُوسَى قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ اِذَا بَعَثَ اَحَدًا مِنْ اَصْحَابِهِ فِى بَعْضِ اَمْرِهِ قَالَ بَشِّرُ وَلاَ تُنَـفِّرُوا وَيَسِّرُواوَلاَ تُعَسِّرُوا رواه مسلم
Dari Abu Musa, beliau berkata, “Rasulullah apabila mengutus salah satu orang sahabatnya untuk mengerjakan sebagian perintahnya selalu berpesan, ‘Sampaikan berita gembira oleh kalian dan janganlah kalian menimbulkan rasa antipati, berlaku mudahlah kalian dan janganlah kalian mempersulit.” (HR. Muslim)
Guru kreatif
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَخَوَّلُنَا بِالْمَوْعِظَةِ فِي الْأَيَّامِ كَرَاهَةَ السَّآمَةِ عَلَيْنَا
“Ibnu Mas’ud berkata: Nabi SAW. selalu menyelingi hari-hari belajar untuk kami untuk menghindari kebosanan kami.” (HR. Bukhari)
Memberi hadiah kepada murid
عن عَبدِ الله بنِ الحَرِث قال : كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يُصِفُّ عَبدَ الله وَعُبَيدَ الله وَكَثِيرًا مِن بَنِي العَبَّاسِ ثُمَّ يقول مَن سَبَقَ إِلَىَّ فَلَهُ كذا وكذا قَالَ فَيَستَبِقُونَ إِلَيهِ فَيَقَعُونَ عَلى ظَهرِهِ وَصَدرِهِ فَيُقَبِّلُهُم وَيُلَزِّمُهُم
“Dari Abdullah Bin Harst berkata: Pada suatu ketika Nabi membariskan Abdullah, Ubaidillah, dan anak-anak paman beliau, Al-Abbas. Kemudian, beliau berkata : “ Barang siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku, dia akan mendapatkan ini dan itu.” Lalu mereka berlomba-lomba untuk sampai kepada beliau. Kemudian mereka merebahkan diri di atas punggung dan dada beliau. Kemudian, beliau menciumi dan memberi penghargaan.” (HR. Ahmad)
Menghukum peserta didik
عَنْ عُمَرُوبْنُ شُعَيْبِ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مُرُوْا اَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُم اَبْنَاءُ سِنِيْنَ وَاضْرِبُهُمْ اَبْنَاءَ عَشَرَ وَ فَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِيْ الْمَضَاجِعِ
Dari Amr Bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Perintahkanlah anakmu untuk melakukan salat pada saat mereka berusia tujuh tahun. Dan pukullah mereka pada saat mereka berusia sepuluh tahun jika mereka meninggalkan salat. Pisahkanlah mereka dalam hal tempat tidur.” (HR. Abu Dawud)
Menghadirkan pendidikan yang baik
مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدًا مِنْ نَحْلٍ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ
“Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik. (HR. Al-Hakim)