Ikhbar.com: Kitab tafsir As-Sya’rawi mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para pengkaji al-Qur’an.
Menurut para peneliti, kitab tafsir As-Sya’rawi yang terdiri dari 20 jilid ini sesungguhnya tidaklah secara langsung ditulis Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi, melainkan ditulis oleh sebuah lajnah yang di antara anggotanya adalah Muhammad al-Sinrawi dan Abd Waris al-Dasuqi.
Dikutip dari tafsiralquran.id, sumber penafsiran dari kitab tafsir As-Sya’rawi ini dari Tafsir al-Manar karya Muhammad Abduh dan Rashid Rida, Tafsir Fî Zilali al-Qur’an karya Sayyid Qutub, Tafsir al-Thabari karya Ibnu Jarir al-Thabari, Mafatih al-Ghaib karya Fakhruddin al-Razi, al-Kasshaf karya al-Zamakhshari, al-Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’`wil karya al-Baidhawi, dan Tafsir Dur al-Mantsur karya Jalaluddin al-Suyuthi.
Sedangkan metode penafsiran dalam kitab tafsir As-Sya’rawi ini adalah tafsir tahlili, dengan pendekatan pengkajian menggunakan bil ra’yi, sedangkan coraknya adalah adabi ijtima’i dan i’jazi.
Di antara keunikan pada kitab tafsir As-Sya’rawi ini salah satunya terletak pada kaidah kebahasaannya. As-Sya’rawi sangat teliti dalam mencermati kaidah kebahasaan dalam Al-Quran, sehingga mampu menguliti dan menggunakan bahasa yang ringan yang dapat dipahami oleh semua kalangan.
Selain itu, dalam kitab tafsir As-Asy’rawi juga kerap menggunakan penafsiran ayat dengan ayat. Misalnya ketika menafsirkan ketika menafsirkan Surah Al-An’am [6]: 75.
As-Sya’rawi tatkala menjelaskan kata al-malakut pada ayat di atas, ia tidak melepaskan pemahamannya sebatas pada kaidah gramatikal atau semantik belaka, melainkan menggunakan ayat lain guna memudahkan dalam pemahaman dari suatu kata yang dimaksudkan dalam al-Qur’an. Al-Malakut terambil dari kata malaka, berarti menguasai.
Download kitab tafsir As-Sya’rawi PDF gratis: