Ikhbar.com: Simposium Beda Setara (Best) yang merupakan bagian dari Festival Beda Setara (Fest Best) akan diselenggarakan pada 10-16 November 2024. Acara yang digelar Jaringan Gusdurian ini menjadi ruang pertemuan bagi gagasan tentang isu kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) dengan melibatkan berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi KBB, pemerintah, dan tokoh agama.
Tahun ini, Simposium Best mengangkat tema besar “Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan sebagai Kritik Sosial untuk Kewargaan yang Berkeadilan”.
“Simposium tersebut akan menghadirkan empat tokoh perempuan yang telah lama berkiprah di bidang KBB dan hak asasi manusia. Mereka adalah Alissa Wahid, Inayah Wahid, Asfinawati, Dewi Candraningrum, serta Masruhah,” tulis Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Gusdurian lewat siaran pers yang dikutip pada Rabu, 6 November 2024.
Baca: Simposium Kebebasan Beragama Gusdurian di Yogyakarta Bertabur Pakar dan Ahli
Ny. Hj. Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, atau yang lebih dikenal dengan nama Alissa Wahid, dijadwalkan mengisi orasi ilmiah dalam pertemuan ini. Nyai Alissa, yang merupakan putri sulung dari almarhum Gus Dur, dikenal luas sebagai psikolog keluarga dan aktivis sosial.
“Selama ini, beliau aktif mempromosikan moderasi beragama dan toleransi lintas iman. Selain itu, Alissa adalah sosok penting di balik berdirinya Jaringan Gusdurian, yang bergerak di akar rumput untuk melanjutkan nilai, pemikiran, dan teladan Gus Dur,” kata mereka.
Tokoh perempuan berikutnya adalah Asfinawati, seorang advokat HAM yang akan menjadi narasumber pada Sesi I bertema “Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, Janji Konstitusi, dan Silang Kebijakan”. Asfinawati, yang akrab dipanggil Asfi, pernah menjabat sebagai Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta pada 2006–2009 dan Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pada 2017–2021.
“Keterlibatannya di berbagai lembaga bantuan hukum telah membawa pengaruh signifikan dalam membela kelompok minoritas di Indonesia,” tulis siaran pers tersebut.
Sesi II yang bertajuk “Suara Komunitas, Perjuangan Menuntut Hak” akan menghadirkan Inayah Wulandari Wahid sebagai salah satu narasumber. Inayah, putri bungsu Gus Dur, dikenal sebagai aktivis dan aktris yang aktif mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada keadilan.
Di samping itu, Inayah juga terlibat dalam Jaringan Gusdurian serta aktif di Positive Movement (PM). Pada Agustus 2023, ia mendapatkan penghargaan Apresiasi Perempuan Berpengaruh sebagai pengakuan atas dedikasinya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat yang kurang diperhatikan.
“Dewi Candraningrum, seniman sekaligus aktivis perempuan asal Boyolali, akan tampil sebagai narasumber di Sesi III dengan topik ‘Persilangan Ketidakadilan, Kebebasan Beragama, dan Isu Sosial Kritis,” tulis mereka.
Mantan pemimpin redaksi Jurnal Perempuan (2014–2016) ini kerap mengangkat isu-isu gender, kajian sastra, serta suara kelompok minoritas dalam karyanya. Dewi juga merupakan doktor lulusan Universitas Münster, Jerman, dengan berbagai penelitian terkait sastra perempuan, pembangunan berkelanjutan, dan kajian ekologis.
Baca: Gusdurian: Kesederhanaan Paus Fransiskus Teladan di Tengah Wabah Nafsu Kuasa di Indonesia
Simposium Best ini digelar pada 14–15 November 2024 di Convention Hall, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selain keempat tokoh perempuan tersebut, sejumlah narasumber lain seperti Jay Akhmad, Noorhaidi Hasan, Ihsan Ali Fauzi, Beka Ulung Hapsara, MY Esti Wijayati, dan lainnya juga akan turut serta.
Info selengkapnya, klik: https://bestfest.gusdurian.net/