Ikhbar.com: Menjadi seorang ibu single parent alias orang tua tunggal adalah tugas yang penuh tantangan. Namun, di sisi lain, kondisi tersebut juga semestinya memberikan peluang untuk membentuk generasi yang kuat dan mandiri.
Ketika anak perempuan tumbuh dalam lingkungan yang penuh cinta dan ajaran yang baik, mereka dapat menghadapi dunia dengan percaya diri. Dalam konteks ini, pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam menjadi sangat penting.
Belakangan ini, perhatian publik cukup tersedot oleh konflik yang terjadi antara artis Nikita Mirzani dan putrinya, Laura Meizani alias Lolly. Situasi ini pun pada akhirnya mampu menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya pola pengasuhan yang positif, terutama dalam konteks ibu yang berjuang sendiri.
Pada akhirnya, pengasuhan anak perempuan tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan sebuah amanah yang harus dijalankan dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.
Baca: ‘How to Make Millions Before Grandma Dies,’ Pentingnya Ketulusan dalam Birrul Walidain
Pendidikan akhlak sebagai fondasi
Pendidikan akhlak merupakan dasar yang sangat penting dalam pengasuhan anak perempuan. Dalam Islam, akhlak yang baik bukan sekadar perilaku sopan santun, tetapi juga mencakup integritas, kejujuran, rasa hormat, dan rendah hati.
Dalam QS. Al-Isra: 37, Allah Swt berfirman:
وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًا
“Janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung.”
Rasulullah Muhammad Saw juga bersabda:
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ وَالْمُتَفَيْهِقُونَ
“Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada hari kiamat ialah orang yang akhlaknya paling bagus. Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak bicara (kata-kata tidak bermanfaat dan memperolok manusia).” (HR. Tirmidzi).
Imam Al-Ghazali, dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan pentingnya pendidikan akhlak dan adab, termasuk bagaimana seorang ibu harus mendidik anak perempuan untuk memiliki akhlak yang baik. Ia menguraikan berbagai adab yang harus diajarkan kepada anak, seperti kesopanan, kejujuran, dan rasa hormat terhadap orang tua dan sesama.
Sementara Ibnu Khaldun, dalam Muqaddimah menekankan bahwa pendidikan akhlak sangat penting dalam membentuk karakter anak, termasuk anak perempuan. Ia menyatakan bahwa masyarakat yang baik adalah hasil dari pendidikan moral yang kuat.
Baca: Wahai Kaum Bapak, Ini Peran Penting Ayah dalam Pengasuhan Anak
Memaknai ritual-spiritual
Dalam QS. Luqman: 13, Allah Swt berfirman:
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
“(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, ‘Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.”
Ayat tersebut menunjukkan betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai keimanan dan tauhid kepada anak. Pendidikan akhlak yang dimulai dari pengenalan akan Allah dan sifat-sifat-Nya akan membentuk dasar karakter anak perempuan.
Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Muyassar menjelaskan, akhlak yang baik berasal dari pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai agama. Dengan mengajarkan anak untuk mencintai Allah dan memahami ajaran-Nya, ibu dapat membantu mereka membangun landasan yang kuat untuk perilaku mereka di masa depan.
Pendidikan spiritual juga mencakup pemahaman tentang makna dari setiap ritual. Ibu single parent dapat memanfaatkan momen-momen spesial seperti bulan Ramadan untuk menjelaskan nilai-nilai puasa dan ibadah lainnya. Menjelaskan hikmah di balik setiap ibadah akan memberikan anak perempuan pemahaman yang lebih dalam tentang agama.
Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam Futuh Al-Ghaib menekankan bahwa kedekatan hati kepada Allah adalah sumber kekuatan. Ibu dapat memfasilitasi momen-momen untuk berdoa bersama, membaca Al-Qur’an, dan mendiskusikan nilai-nilai spiritual yang diajarkan dalam agama. Hal ini tidak hanya membuat anak lebih mengenal agama, tetapi juga membantu mereka merasa aman dan tenang dalam menghadapi masalah.
Baca: 3 Prinsip Keterampilan Sosial ala Al-Qur’an yang Wajib Diajarkan kepada Anak
Nilai kemandirian
Selain itu, penting juga untuk menanamkan nilai kemandirian dalam pendidikan akhlak. Seorang ibu single parent dapat membekali anak perempuan mereka dengan kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik.
Anak perempuan dalam Islam diajarkan untuk menjadi individu yang percaya diri dan mandiri. Ini adalah salah satu aspek penting dalam pengasuhan yang sering kali terabaikan. Banyak orang tua beranggapan bahwa anak perempuan hanya perlu dilatih untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik, tanpa memperhatikan potensi mereka dalam bidang lain.
Rasulullah Saw juga mengajarkan kepada umatnya untuk memuliakan anak perempuan. Nabi Saw bersabda:
مَنْ عَالَ جَارِيتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَومَ القِيامَةِ أَنَا وَهُو كَهَاتَيْنِ. وَضَمَّ أَصَابِعَهُ.
“Barang siapa yang menanggung segala keperluan dua anak perempuan – dan mencukupkan makan minumnya, pakaiannya, pendidikannya, dan lain-lain – sampai keduanya meningkat usia balig, maka ia datang pada hari kiamat, saya – Nabi Muhammad Saw. – dan ia adalah seperti kedua jari ini dan beliau mengumpulkan jari-jarinya.” (HR. Muslim).
Hadis ini memberikan motivasi kepada orang tua untuk merawat dan mendidik anak perempuan dengan sebaik-baiknya. Kemandirian yang ditanamkan pada anak perempuan bukan hanya untuk kepentingan dunia, tetapi juga untuk memperkuat mereka secara spiritual dan emosional. Dengan rasa percaya diri, anak perempuan akan lebih siap menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan, serta lebih mampu menjalankan peran mereka di masyarakat.
Baca: Jangan Pick Me! Ini Cara Bangun Jati Diri sesuai Ajaran Islam
Pendekatan emosional dan kasih sayang
Pengasuhan anak perempuan dalam Islam juga menekankan pentingnya kasih sayang dan pendekatan emosional yang sehat. Terutama bagi ibu single parent, yang harus menjalani peran ganda, perhatian emosional yang diberikan kepada anak perempuan sangat penting.
Anak perempuan, terutama saat remaja, memerlukan dukungan emosional yang lebih dalam menghadapi perubahan fisik dan psikologis mereka.
Rasulullah Saw selalu memberikan contoh betapa pentingnya kasih sayang dalam mendidik anak-anak. Beliau sering kali mencium dan memeluk anak-anaknya, bahkan di depan umum, untuk menunjukkan betapa pentingnya kasih sayang bagi perkembangan emosional anak.
Dalam As-Shahihain dikisahkan tentang bagaimana Rasulullah Saw sering memberikan perhatian penuh kepada putrinya, Sayyidah Fatimah Ra. Setiap kali Fatimah datang menemuinya, Rasulullah akan berdiri, mencium, dan menyambut Fatimah dengan penuh kasih. Ibu single parent bisa meneladani sikap ini dalam mendidik anak perempuan mereka, dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus.
Seorang ibu single parent harus berusaha untuk selalu mendengarkan anak perempuan mereka, memberi ruang untuk berdiskusi, dan menanggapi setiap perasaan dan keluhan anak dengan bijak. Dengan kedekatan emosional yang baik, anak perempuan akan merasa didukung dan dicintai, yang pada gilirannya akan memperkuat ikatan mereka dengan ibu dan membantu mereka menghadapi setiap tantangan hidup dengan percaya diri.