Ikhbar.com: Generasi Z, singkatnya, Gen Z, telah menjadi fenomena global yang tak terbantahkan, terutama dalam hal keterkaitan mereka dengan teknologi dan perubahan sosial. Istilah ini pun tak hanya mendominasi diskusi di Barat, melainkan juga merambah ke Timur Tengah.
Namun, apakah istilah ‘Gen Z’ memiliki padanan yang pas atau khusus dalam penulisan bahasa Arab?
Baca: Twitter Ganti Logo, Bagaimana Cara Menulis Huruf ‘X’ dalam Bahasa Arab?
Globalisasi istilah
Istilah ‘Gen Z’ pertama kali dikenalkan dalam konteks global untuk mendeskripsikan generasi yang lahir pada pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, khususnya 1997-2012. Mereka dikenal sebagai generasi yang lahir bersama perkembangan internet, media sosial (medsos), dan teknologi canggih. Di Barat, istilah ini menjadi simbol perubahan generasi yang signifikan, terutama dalam dunia kerja, politik, dan gaya hidup.
Di dunia Arab, sebutan Gen Z ditulis dalam bentuk kalimat “جيل زد” sebagai adaptasi langsung dari istilah global tersebut. Sebuah tayangan pada saluran televisi milik Arab Saudi tetapi berkantor pusat di Dubai, Al-Arabiya pada Kamis, 27 Juni 2024, misalnya, menulis judul:
الإيكونوميست: ثروات جيل ‘زد’ تفوق من سبقوهم
“The Economist: Kekayaan Generasi ‘Z’ melebihi generasi sebelumnya.”
Begitu juga saluran televisi berbahasa Arab milik Uni Emirat Arab (UEA), Sky News Arabia, pada Kamis, 15 Agustus 2024, menulis judul:
هل جيل زد يسعى في طريق الثروة السريع؟
“Apakah Generasi Z mengejar jalan cepat menuju kekayaan?”
Jauh sebelumnya, sebuah media di Mesir juga menggunakan istilah tersebut. Sebuah artikel di Al-Ahram pada 7 Januari 2021 tertulis tajuk:
جيل زد: شباب يصنع المستقبل
“Generasi Z: Pemuda yang Membentuk Masa Depan.”
Baca: Definisi Kalam dari Berbagai Aspek, Lengkapnya Keterangan Kitab Nahu Kiai Aqiel Kempek
Kacamata nahu
Secara linguistik, penulisan “جيل زد” dalam bahasa Arab memiliki struktur mudhaf-mudhaf ilaih (konstruk genitif). Kata “جيل” berarti “generasi” dan “زد” adalah transliterasi dari huruf “Z” dalam alfabet Latin. Dalam hal ini, bahasa Arab mengadopsi huruf asing yang tidak memiliki padanan bunyi secara langsung dalam alfabet Arab.
Transliterasi seperti ini sering digunakan untuk menjaga keotentikan istilah yang berasal dari bahasa asing, seraya tetap menjaga kelogisan struktur bahasa Arab.
Dalam kajian nahu (sintaksis), transliterasi ini bisa dipandang sebagai fenomena “التعريب” (ta’rib), yaitu proses arabisasi kata asing. Hal ini sejajar dengan teori yang dikemukakan oleh ulama tata bahasa Arab, Ibn Malik dalam Alfiyah yang menjelaskan bahwa ketika bahasa Arab mengambil kata asing, kata tersebut harus disesuaikan dengan fonologi dan morfologi Arab tanpa merusak makna asalnya.
Fenomena transliterasi ini juga dijelaskan profesor riset dari Departemen Bahasa Arab, Fakultas Seni dan Humaniora, Universitas Mohammed V, Rabat, Maroko, Prof. Hakima Khamar, dalam artikel berjudul “Istithmar Lisaniyat al-Mudawanat fi Sina’at al-Mu’jam al-Madrasiyyah (Pemanfaatan Linguistik Blog dalam Pembuatan Kamus Sekolah) pada Majallat al-Lisaniyat al-‘Arabiyya atau Jurnal Linguistik Arab (2024).
Menurut Prof. Khamar, bahasa Arab modern semakin terbuka terhadap pengaruh global dalam bentuk adaptasi istilah asing.
Baca: Mengagumi Keunikan Bahasa Arab
Keberagaman istilah
Selain جيل زد, beberapa negara Timur Tengah juga menggunakan istilah lain untuk menggambarkan generasi ini. Misalnya, di beberapa media di UEA, generasi ini kadang disebut sebagai “الجيل الرقمي” (al-Jil al-Raqmi), yang berarti “generasi digital.” Istilah ini lebih fokus pada karakteristik generasi yang tumbuh bersama teknologi digital daripada mengikuti pola transliterasi seperti جيل زد.
Sebagai contoh, tayangan video di Al Jazeera, pada Senin, 24 Januari 2022, yang menebalkan judul:
“الجيل الرقمي”.. فئة شبابية في تركيا يتنافس الساسة على كسب دعمها
“Generasi Digital”.. Kelompok Pemuda di Turki yang Bersaing untuk Mendapatkan Dukungan Mereka.”
Dalam penulisan di media lainnya, penulisan huruf “Z” ditulis tanpa digantikan dengan “زد” menjadi “Z جيل” seperti Al Arabiya yang pada Rabu, 12 Juni 2024 lalu menulis berita yang berarti, “Lonceng Bahaya.. Setengah dari Generasi “Z” Memiliki Kepribadian Ganda!”
Selain itu, di berbagai media lain, banyak juga yang menyebut الجيل الجديد (Al-Jil al-jadid) yang berarti “Generasi Baru,” maupun الجيل الان (Al-Jil al-aan) atau generasi masa kini.
Baca: Bahasa Arab, dari Pengembara ke Penjuru Dunia
Perdebatan ahli
Adaptasi istilah asing seperti جيل زد dalam bahasa Arab bukan berarti tanpa kritik. Beberapa ahli bahasa konservatif berpendapat bahwa penggunaan transliterasi huruf Latin, terutama huruf “Z”, merupakan bentuk “penyimpangan” dari tradisi linguistik Arab.
Mereka menyarankan agar kata-kata asing sebaiknya diterjemahkan ke dalam padanan Arab yang lebih sesuai dengan fonologi bahasa.
Peneliti bahasa Arab dari University of 8 Mai 1945 Guelma, Aljazair, Amina Boudraa, dalam Tahaddiyat al-lugha al-‘Arabiyya fi al-‘Asr al-Raqami (Tantangan Bahasa Arab di Era Digital) dalam Majallat al-Dirasat al-Lughawiyya wa al-Tawasul atau Jurnal Studi Bahasa dan Komunikasi (2020), menilai bahwa penggunaan istilah seperti جيل زد menunjukkan ketergantungan yang berlebihan pada bahasa asing, dan cukup mengancam identitas linguistik Arab di masa depan. Namun, di sisi lain, ia menyebut hal itu sebagai bagian tak terpisahkan dari evolusi bahasa.
Menurutnya, globalisasi memang memerlukan fleksibilitas bahasa agar tetap relevan di dunia yang terus berubah. Akan tetapi, menurutnya, pandangan ini lebih pragmatis dan cenderung mendukung proses integrasi kata-kata asing ke dalam bahasa Arab modern.
Penggunaan istilah جيل زد dalam bahasa Arab mencerminkan dinamika adaptasi bahasa terhadap globalisasi dan pengaruh teknologi modern. Meskipun ada perdebatan di kalangan ahli bahasa mengenai dampak transliterasi terhadap kemurnian bahasa Arab, istilah ini telah diterima luas dalam media dan diskusi publik di seluruh Timur Tengah.
Dari Arab Saudi, UEA, Mesir, Maroko, hingga Lebanon, Gen Z—atau جيل زد— terus menjadi subjek yang menarik dalam berbagai kajian sosial, budaya, dan ekonomi di kawasan tersebut.