Ikhbar.com: Nahdlatul Ulama (NU) terus tumbuh dan bergerak hingga menjadi organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia. Pada usianya yang telah melampaui satu abad, NU kian dikenal sebagai jamiyah yang aktif dalam merespons dinamika zaman di segala ruang dan bidang.
Salah satu tradisi yang bisa dinilai sebagai amal jariyah NU bagi masyarakat luas adalah kemampuannya dalam menghadirkan beragam tokoh inspiratif untuk setiap generasi. Terlebih di kalangan anak muda, NU dianggap begitu kaya dalam kepemilikan daftar nama orang-orang yang begitu piawai dalam mengorkestrasi pandangan keislaman klasik dan pemikiran progresif mereka.
Pada tahun lalu, Ikhbar.com telah menurunkan daftar “5 Anak Muda NU Paling Berpengaruh 2023.” Melalui semangat serupa sebagai portal berita, kajian, dan gaya hidup Muslim Indonesia, kami kembali menyurvei, membedah, dan menyusun daftar sejenis lewat tajuk “9 Tokoh Muda Paling Berpengaruh 2024” untuk dihadirkan ke khalayak dalam menyemarakkan Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-101 NU, Rabu, 31 Januari 2024.
Berikut adalah nama-nama terpilih berdasarkan kiprah dan kemampuan mereka dalam menunjukkan identitas NU sebagai organisasi yang kekeh memegang teguh nilai-nilai klasik, tetapi sekaligus terus mendorong terbukanya pintu inovasi dan perubahan secara luas:
Baca: Bagaimana Cara Ikhbar.com Membuat Daftar Tokoh Muda NU Paling Berpengaruh 2024?
1. Gus Iqdam
Putra bungsu pasangan KH Kholid dan Hj. Ny. Lanratul Farida ini merupakan dai muda yang sangat populer di kalangan Nahdiyin. Mulanya, Gus Iqdam mendirikan ruang dakwah bernama Majelis Ta’lim Sabilu Taubah pada Desember 2018 yang hanya diikuti oleh segelintir jemaah. Namun, tidak membutuhkan waktu yang lama, majelis tersebut kemudian viral hingga mampu diminati untuk diikuti ribuan ribuan orang dari banyak wilayah di Indonesia.
Sosok bernama lengkap Agus Muhammad Iqdam Kholid tersebut sengaja memberi nama majelis tersebut Sabilu Taubah (Jalan pertobatan) demi menjangkau orang-orang dari berbagai latar belakang dan identitas, termasuk bagi mereka yang merasa terpinggirkan karena telah menghabiskan usianya di jalanan.
Alumnus Pondok Pesantren Al Falah di Ploso, Kediri itu menegaskan bahwa mengaji merupakan cara paling ampuh untuk merawat jiwa, memperkuat pikiran, dan memperbaiki kehidupan spiritual.
Dengan pendekatan yang khas anak muda, Gus Iqdam juga menjadi sosok dikenal di dunia maya. Akun Instagram @iqdammuhammad_ miliknya, kini diikuti sekitar 1,1 juta followers.
2. Ustaz Hanan Attaki
Tengku Hanan Attaki atau yang dikenal dengan nama karib Ustaz Hanan Attaki merupakan seorang pendakwah sekaligus pendiri The Shift | Pemuda Hijrah Movement. Yang menjadi khas dan inspiratif ialah gerakan syiar keislamannya yang berfokus pada kalangan muda, terutama di lingkungan perkotaan.
Pada Mei 2023 lalu, Ustadz Hanan Attaki menguatkan keberadaan dirinya di jamiyah NU dengan mengucapkan ikrar di hadapan KH Marzuki Mustamar, yang kala itu menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Di momen tersebut, suami Ustazah Haneen Akira itu berjanji untuk menyebarkan ajaran Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) ala pesantren kepada generasi muda di Indonesia.
Ustaz Hanan Attaki terbilang superpopuler di dunia maya. Akun Instagram yang dikelolanya dengan nama @hanan_attaki tercatat memiliki 10 juta pengikut.
3. Ning Umi Laila
Ning Umi Laila telah memulai aktivitas dakwahnya sejak berada di kelas tiga SMA. Ayahnya, KH Edy Rahmatullah atau dikenal dengan julukan Kiai Granat merupakan salah satu pengurus NU di Surabaya, Jawa Timur.
Putri semata wayang dari tiga bersaudara ini juga disebut memiliki keahlian melantunkan selawat sejak duduk di kelas empat SD. Ning Uswah kerap diajak ayahnya berdakwah sejak masih usia anak-anak.
Sosok yang kini mengasuh Pondok Pesantren Rahmatullah Surabaya ini kerap diundang menjadi penceramah di berbagai acara dan majelis pengajian di berbagai daerah. Penggunaan bahasa Jawa dalam ceramahnya menjadikan konten yang disampaikan kian menarik dan sering kali mengundang tawa. Ciri khas Ning Umi Laila saat berceramah adalah menyisipkan sepenggal lantunan selawat kepada Nabi Saw dengan suara yang merdu dan lantang.
Perempuan kelahiran tahun 2000 ini kerap mengunggah aktivitas dakwahnya di platform media sosial YouTube yang saat ini diikuti 345 ribu pengikut. Sementara media sosial Instagram-nya, yakni @lailaarrahmah880 memiliki 472 ribu followers.
Baca: Sabar Membaca Tren Ustaz Selebritas
4. Whasfi Velasufah
Whasfi Velasufah atau yang karib disapa Vela merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Perempuan kelahiran Kudus ini cukup populer di kalangan remaja putri, terutama generasi Z.
Pada tahun lalu, Vela berkesempatan mewakili Indonesia dalam ECOSOC Youth Forum, yakni sebuah pertemuan yang diadakan Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Vela bertekad, di bawah kepemimpinannya, ia ingin membawa para pelajar NU memiliki daya saing yang tinggi.
Alumnus Pondok Pesantren An-Nahdlah Depok, Jawa Barat itu menegaskan, para pelajar NU harus mengetahui dan terlibat langsung dalam isu-isu berkembang melalui berbagai cara.
Vela cukup aktif di media sosial. Ia kerap mengunggah agenda kegiatannya di Instagram @velsuf dengan jumlah followers sebanyak 44,7 ribu pengikut.
5. Gus Abe
Muhammad Abdullah Syukri merupakan putra salah satu pengasuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, KH Hasanuddin Kriyani. Namanya begitu dikenal di kalangan mahasiswa nahdliyin karena mengemban amanat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Sosok yang juga akrab dengan sapaan Gus Abe ini menyelesaikan studi S1 prodi Ilmu Politik di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur hingga meraih Medali Tan Malaka, sebuah penghargaan bergengsi bagi lulusan yang dianggap berprestasi secara akademik dan kepemimpinan.
Gus Abe yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Anwarul Huda, Malang dan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah itu menempuh pendidikan pascasarjana-nya di Universitas Duisberg Essen, Jerman. Selama di sana, Gus Abe juga aktif dalam kepengurusan PCINU Jerman.
Gus Abe dinilai telah mampu mengubah wajah PMII menjadi lebih modern. Hal itu merupakan implementasi visi-misinya dengan jargon “PMII Maju dan Mendunia.” Ia juga kerap mewakili Indonesia di berbagai forum penting dunia. Salah satunya di ajang Youth Twenty (Y20), sebuah forum pemuda di antara negara-negara G20.
Di media sosial, Gus Abe cukup aktif membagikan aktivitasnya, baik pribadi maupun kegiatan PMII. Dengan nama akun Instagram @mabdullahsyukri, ia kini mempunyai 73,9 ribu followers.
6. Rahma Arifa
Rahma Arifa atau biasa disapa Rara merupakan cicit dari salah satu ulama pendiri NU, KH Bisyri Sansuri. Rara adalah putri dari politisi sekaligus Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Imin.
Sang ibunda, Ny. Hj. Rustini Murtadho juga menyebut, nama Rara merupakan pemberian dari Presiden Ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Rara baru saja menyelesaikan pendidikan S1-nya di London School of Economics di Inggris. Ia berhasil mendapatkan hadiah John Hills Prize berkat skripsi yang dikerjakannya. Tak hanya itu, Rara juga dikenal sebagai anak muda NU yang memiliki kepedulian pada isu sosial.
Selama berada di Inggris, Rara aktif di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) United Kingdom. Di sana ia sempat menduduki jabatan sebagai sekretaris umum.
Nama Rara kini naik daun seiring pencalonan ayahnya sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024. Di media sosial, ia memiliki 10,9 ribu followers lewat akun @rahmaarrr di Instagram, serta sebanyak 37,7 ribu pengikut di akun TikTok @rrrrrrarifa
Baca: Memaku Baliho Kampanye di Pohon bukan Akhlak Calon Pemimpin, tapi Teroris
7. Aminuddin Ma’ruf
Aminuddin Ma’ruf merupakan mantan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo untuk kelompok strategis dari pesantren, mahasiswa, dan komunitas desa. Namanya mulai dikenal publik, terutama warga NU, ketika ia menjabat sebagai Ketua Umum PB PMII Periode 2014-2017.
Aminuddin adalah salah satu penggagas program Kembali Pulang yang mendorong anak anak muda perantau di perkotaan untuk kembali dan membangun kampung halamannya. Pada 2021, dia juga tercatat sebagai sosok yang sukses mendorong penyelenggaraan vaksinasi 1 dan 2 Covid-19 untuk ribuan pondok pesantren dan rumah ibadah (lintas Agama) di Indonesia. Belakangan, ia juga mendirikan platform Kawal Sidang, kerja sama lembaga filantrofi Bagigaji.id, Yayasan Ambil Peran Indonesia, dan Pesantren Development Project.
Berbagai kegiatan Aminuddin tersebut bisa diikuti lewat akun Instagram @aminuddin.maruf yang kini memiliki 34.5 ribu followers
8. Kalis Mardiasih
Kalis Mardiasih ialah salah satu penulis terkenal di Indonesia. Melalui karya-karyanya, Kalis banyak mengkritik soal plus-minus modernisasi dakwah, terutama di kalangan perkotaan. Kalis merasa, kini banyak ustaz instan yang mudah sekali mengkafirkan orang lain. Dia menentang maraknya syiar keagamaan yang justru memuat ujaran-ujaran kebencian.
Kalis sudah melahirkan banyak buku. Di antara yang paling digandrungi pembaca adalah karyanya yang berjudul Hijrah Jangan Jauh-Jauh, Nanti Nyasar! (2019) dan Muslimah yang Diperdebatkan (2019).
Kalis sangat populer di kalangan anak muda NU dan tercatat aktif dalam setiap gerakan sosial yang dilakukan Jaringan Gusdurian.
Kalis meraih gelar sarjana pada studi Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Perempuan kelahiran Blora ini juga rutin membuat tulisan opini yang mengulik tentang isu-isu keperempuanan dalam perspektif Islam. Tulisannya tersebut bisa dilihat pada laman media sosial pribadi miliknya maupun di media massa.
Di Instagram, Kalis memiliki akun dengan nama @kalis.mardiasih yang berpengikut sebanyak 183 ribu followers.
9. Ning Uswah
Uswatun Hasanah atau sosok yang lebih akrab disapa Ning Uswah ini lahir di Surabaya, Jawa Timur dari pasangan Buya KH Mas Achmad Cholil Said dan Ny. Hj. Saidah. Ning Uswah dikenal sebagai tokoh muda yang getol menyuarakan kesetaraan gender berbasis keislaman pesantren dan NU.
Ning Uswah aktif membagikan pandangannya tentang perempuan di berbagai media. Ia juga menyuarakan gagasan-gagasan tersebut melalui sebuah kanal YouTube miliknya, yang bernama “Rundingan.”
Selain menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar Mojokerto, Ning Uswah juga tercatat sebagai Sekretaris Majelis Masyayikh di Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak (JPPRA). Ia juga aktif sebagai redaktur Perempuan Membaca, Direktur Aplus Publishing, pendiri fikihperempuan.id, serta Pengasuh Majelis Sakinah.
Segala aktivitas dan pandangan Ning Uswah salah satunya bisa diikuti lewat akun Instagram @uswasyauqie yang kini memiliki sebanyak 14,8 ribu followers.