Ikhbar.com: Nahdlatul Ulama (NU) bersiap memasuki usia 100 tahun. Pencapaian seabad NU ini akan ditandai dengan resepsi puncak yang dilaksanakan di Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa, 7 Februari 2023.
Sebagai organisasi Islam raksasa di Indonesia, NU tercatat telah menorehkan banyak kiprah bagi perkembangan dakwah Islam dan kemajuan bangsa. NU juga telah bersumbangsih melahirkan banyak tokoh berpengaruh yang turut berkhidmat demi kemajuan negara dan syiar agama.
Sejarah mencatat, NU tidak hanya menghadirkan banyak kiai dan ulama kharismatik, tetapi juga telah menyodorkan peran sesuai dengan kompetensi tokoh. Bahkan, pengabdian para kader NU telah menyebar dan menduduki pos-pos penting, dari jabatan Presiden, menteri, kepala daerah, pendidik, pengusaha, dan banyak lagi lainnya.
Di sisi lain, lewat semangat al muhafadah ala qadim as salih wa al akhdu bil jadid al ashlah (memelihara tradisi lampau yang baik dan mengadopsi metode baru yang lebih baik), menjadikan NU tetap mampu eksis dan antigagap di tengah gesitnya perkembangan teknologi. Hal ini, ditunjukkan dengan banyaknya anak muda NU yang mampu turut memperkuat dakwah Islam rahmatan lil alamin dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
Dalam rangka turut menyemarakkan Peringatan 1 Abad NU, portal berita, kajian, dan gaya hidup Indonesia, Ikhbar.com telah merangkum dan memilih lima anak muda NU paling berpengaruh 2023;
Inaya Wahid
Putri bungsu KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini berbeda dengan keumuman seorang “Ning,” alias putri seorang kiai. Inay, sapaan akrabnya, justru lebih suka bergelut di dunia seni.
Minat Inaya Wahid terhadap kesenian kian tampak saat dirinya menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (UI).
Kecintaannya Inay terhadap dunia seni konon sudah terpupuk sejak SMA. Bahkan, Inaya nyaris tercatat sebagai mahasiswa di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Sayangnya, niat itu urung lantaran mendapatkan restu sang ibunda, Nyai Hj. Sinta Nuriyah Wahid.
Meski akhirnya berkuliah di UI, toh, Inay tetap bisa mengekspresikan kecintaannya akan dunia seni lewat aktif di sejumlah kelompok teater. Tak tanggung-tanggung, Inayah juga tercatat pernah melakoni teater bertajuk “Bukan Bunga Bukan Lelaki” bersama Happy Salma dan Olga Lydia.
Kenyang pengalaman di panggung teater, wajah Inaya Wahid juga sempat mewarnai layar kaca pertelevisian Indonesia. Ia pernah bermain di sinetron Sitcom dan OK-JEK.
Tidak hanya di teater dan sinteron, untuk meluapkan bakat dalam melucunya, Inaya Wahid juga mampu menjadi komika yang begitu piawai dalam melontarkan jokes-jokes.
Meski begitu aktif di dunia seni, Inaya Wahid tak meninggalkan khidmatnya di NU. Kini ia tercatat sebagai sekretaris Lembaga Seni Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU.
Dalam sejumlah kesempatan, Inaya Wahid getol mengajak generasi muda untuk senantiasa menjunjung tinggi kebudayaan Indonesia. Sebab, menurutnya, kebudayaan merupakan identias bangsa.
Tak melulu soal kebudayaan, Inaya juga getol menyuarakan prinsip kemanusiaan. Ia bahkan bercita-cita ingin mendirikan sekolah yang mengajarkan inklusivitas.
Suara gaung kemanusian Inaya Wahid itu dengan mudah menggema dengan power pengikutnya sebanyak 44 ribu followers di media sosial Instagram.
Gus Rifqil Muslim
Gus Rifqil dan pasangannya, Ning Imaz dikenal sebagai couple goals santri NU. Keharmonisan keduanya menjadi inspirasi tersendiri bagi kalangan santri. Tak jarang, kemesraannya dengan sang istri memicu rasa “iri” para santri NU.
Selain itu, Gus Rifqil juga seakan menjadi potret suami idaman bagi kalangan santri. Ia diklaim sukses melakoni peran imam bagi diri seorang Ning Imaz.
Cara dakwah putra dari KH Suyuthi Murtadlo Kaliwungu, Kendal itu dinilai mewakili anak muda sekarang ini. Gus Rifqil begitu aktif di berbagai media sosial.
Beberapa kali video dakwahnya yang begitu sejuk itu menghiasi jagat maya. Ia kerap menyampaikan materi soal fikih keluarga dan sejumlah tips menjaga hubungan rumah tangga.
Selain mahir dalam menyampaikan pesan Islam di media sosial, ternyata alumnus UIN Walisongo Semarang itu juga merupakan salah satu suksesor tim sepakbola Jateng dalam menembus babak final Porseni NU.
Penggemar Manchaster United itu tak pernah absen mengawal tim sepak bola Jateng bernama Manhik United dari babak penyisihan hingga partai puncak. Meski akhirnya keluar sebagau runner up, ia dinilai sosok berpengaruh dalam tim tersebut.
Posisi Gus Rifqil dengan jumlah followers di Instagram mencapai 131 ribu kian membuatnya strategis dalam syiar dakwah ke kalangan anak muda. Pertimbangan itu belum dihitung dari pengikutnya di Twitter yang menyentuh angka 11.276 followers.
Veve Zulfikar
Veve Zulfikar berhasil menjadi idola di kalangan anak muda NU. Bukan hanya karena suaranya yang merdu dan kemahirannya dalam melantunkan selawat, tetapi juga inspirasi bagi para organisatoris muda NU.
Perempuan bernama lengkap Syarifah Veryal Eisha Aqila Zulfikar Basyaiban Al-Idrisi Al-Hasani itu tercatat sebagai Pimpinan Pusat IPPNU masa khidmat 2022-2025 sebagai Anggota Departemen Seni Budaya & Olahraga.
Nama Veve Zulfikar mulai disorot sejak 2019. Saat itu, video dirinya yang menyanyikan lagu Selawat Nahdliyah tembus hingga 4 juta penonton.
Sejak saat itulah, ia kerap mengisi berbagai kegiatan NU. Dalam rangkaian resepsi 1 Abad NU ini, Veve Zulfikar tampil di Nahdlatut Tujjar Fest di Alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur.
Pengikut Veve di Instagram saat ini mencapai 1,9 juta followers. Sementara di channel YouTube miliknya, jumlah subcribernya menyentuh angka 555 ribu.
Gus Azmi
Selain Veve Zulfikar, Gus Azmi juga dinilai sebagai sosok anak muda NU yang memiliki pengaruh. Remaja bernama lengkap Muhammad Ulul Azmi itu digandrungi para santri berkat suaranya yang merdu.
Vokalis grup hadrah Syubbanul Muslimin itu dinilai berkharisma dengan parasnya yang tampan. Tak jarang, mayoritas idolanya pun terdiri dari santriwati.
Suara emas Gus Azmi juga beberapa kali hadir dalam kegiatan yang dicanangkan NU. Diharapkan dengan basis fans yang banyak itu, dakwah Gus Azmi dalam mensyiarkan selawat dapat menyasar ke segala kalangan.
Bukan hal yang tidak mungkin jika lantunan selawat Gus Azmi bakal terus sampai di berbagai kalangan. Pasalnya, jumlah pengikut di Instagram sebanyak 110 ribu sudah cukup menjadi senjata andalannya dalam memuluskan misi berselawat.
Gus Romzi Ahmad
Gus Romzi merupakan anak muda NU yang begitu aktif dalam berorganisasi. Ada begitu banyak organisasi yang telah diikutinya hingga tuntas, terutama pernah masuk dalam jajaran Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Tak melulu soal organisasi, Gus Romzi sudah sejak lama aktif di media sosial. Hingga kini, ia memiliki sebanyak 39 ribu pengikut di Instagram.
Gus Romzi juga mendorong para santri NU untuk melek digital. Sebab menurutnya, produk peradaban hari ini adalah teknologi digital. Karena jadi produk peradaban, maka santri harus sudah mulai memahami isu-isu peradaban dan kebudayaan.
Kepiawaiannya dalam mengawinkan dakwah dengan media sosial pernah mengantarkannya tampil di Metro TV pada 2019. Saat itu Gus Romzi dipercaya mengisi program Ramadan bertajuk “Puasapedia”.
Dalam program tersebut, Gus Romzi sukses mengemas kajian Islam secara kekinian. Sehingga, penyampaiannya itu dinilai mudah dipahami oleh kalangan anak muda.
Sejumlah posisi strategis pun kini berhasil didudukinya. Mulai dari Wakil Ketua Umum Siberkreasi hingga Asisten Staf Khusus Presidenan RI.