Ikhbar.com: Menerapkan konsep frugal living tak semudah membalikkan telapak tangan. Meski belakangan viral dan tengah menjadi tren di media sosial, mengimplementasikan gaya hidup serba-irit tersebut dinilai butuh perjuangan yang tak gampang.
Bersabar untuk tidak selalu menuruti hawa nafsu bisa menjadi solusi bagi setiap Muslim dalam menerapkan konsep tersebut.
Sabar merupakan sifat penting yang harus dimiliki. Saking pentingnya, Al-Qur’an menyinggung perihal sabar hingga sebanyak 103 kosa kata yang tersebar di 45 surat dan 93 ayat.
Baca: ‘Frugal Living’ Mendadak Tren, Bagaimana Menurut Islam?
Sabar menurut Al-Qur’an
Dikutip dari Tafsir Al-Qur’an Tematik: Spiritualisas dan Akhlak, Kementerian Agama (2010), kosa kata sabar kerap teruang dua kali dalam satu ayat. Hal itu seolah menegaskan bahwa sabar penting diterapkan dalam tiap diri seorang Muslim dalam menghadapi segala cobaan.
Definisi sabar setidaknya tergambar pada QS. Al-Ra’d: 22. Allah Swt berfirman:
وَالَّذِيْنَ صَبَرُوا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً وَّيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِۙ
“Orang-orang yang bersabar demi mencari keridaan Tuhan mereka, mendirikan salat, menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dan membalas keburukan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapatkan tempat kesudahan (yang baik).”
Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azim, Imam Ibn Katsir menjelaskan, sabar merupakan kemampuan untuk menahan hal-hal yang diharamkan dan dosa-dosa.
Baca: Teladan Putri Ariani America’s Got Talent, Sabar dan Istikamah Adalah Kunci
“Mereka memutuskan diri dari perbuatan-perbuatan tersebut karena mengharapkan rida Allah dan pahala-Nya yang berlimpah,” jelas Imam Ibn Katsir.
Sikap sabar tidak berlaku sendirian. Ia disarankan dibarengi dengan murabathah (teguh dan tekun). Hal itu seperti yang disebutkan dalam QS. Ali Imran: 200. Allah Swt berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga di perbatasan (negerimu), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
Dalam Tafsir Al-Qur’an Tematik Kemenag dijelaskan, istilah murabathah telah dikenal Bangsa Arab sebelum Al-Qur’an diturunkan. Maknanya, mengikat kuda untuk berjaga-jaga sebagai upaya antisipasi dari serangan dari pihak lawan.
“Makna tersebut kemudian digunakan Al-Qur’an untuk menggambarkan keadaan seseorang yang sedang menunggu dengan mengikat dirinya untuk sebuah ketaatan kepada Allah,” tulis Kemenag.
Dengan kata lain, ar-ribath atau murabathah adalah upaya setiap Muslim untuk menjaga celah di dalam hati agar tidak diserang oleh godaan setan, termasuk sifat boros.