Ikhbar.com: Nama Indonesia dibuat harum oleh aksi memukau remaja berbakat, Ariani Nisma Putri atau Putri Ariani, lewat kontestasi bergengsi, America’s Got Talent, beberapa waktu lalu. Penampilan penyanyi penyandang tunanetra asal Yogyakarta itu terbilang sukses hingga membuat salah satu juri, Simon Cowell, tak ragu menekan tombol golden buzzer yang membuatnya melenggang melewati babak audisi.
Rais Majelis Ilmi Pengurus Wilayah Jam’iyatul Qurra wal Hufazh Nahdlatul Ulama (JQH NU) Jawa Barat, KH Lukman Hakim berpendapat, keberhasilan Putri tidak lepas dari keistikamahannya dalam berlatih.
“Ia sudah sejak kecil mulai berlatih dan mem-publish-nya di media sosial,” ungkap Kiai Lukman saat mengisi materi Rapat Evaluasi Program Unggulan Satu Desa Satu Hafizh (Sadesha) di Hotel Prima Cirebon pada Senin, 12 Juni 2023.
Baca: 5 Jenis Sabar Menurut Al-Qur’an
Ia menilai, kondisi Putri yang memiliki keterbatasan dalam melihat itu merupakan tantangan tersendiri. Akan tetapi, Putri berkomitmen bahwa dengan potensinya itu, ia bakal bisa menarik perhatian sehingga dilihat oleh dunia.
“Putri Ariani ini saya lihat tidak hanya bagus dalam bernyanyi, tapi dia juga mampu membaca Al-Qur’an dengan indah,” kata pengasuh pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin, Cirebon itu.
Kiai Lukman menegaskan, ada banyak ayat Al-Qur’an yang membahas tentang istikamah dan sabar. Salah satunya ayat terakhir QS. Ali Imran. Allah Swt berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga di perbatasan (negerimu), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Ali Imran:200)
Kiai Lukman menjelaskan, ayat tersebut ditujukan bagi siapa pun yang memiliki keyakinan atau kepercayaan. Dan menurutnya, sosok Putri Ariani memiliki keyakinan yang luar biasa atas segenap potensi yang dimilikinya.
Makna “ishbiru” dalam ayat tersebut, menurut Kiai Lukman, bukan hanya sabar berpasrah diri, melainkan memiliki arti mendorong seseorang untuk maju dengan penuh keuletan.
Filosofi lain dari sebuah kesabaran adalah proses ulat bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Kiai Lukman menyebut bahwa kupu-kupu bermula dari sesuatu yang menjijikkan, akan tetapi, dengan kesabarannya selama 15 hari, ulat tersebut berubah menjadi kupu-kupu yang indah.
“Yang membuat ulat berubah menjadi kupu-kupu begitu indah itu karena ia taat dengan komitmennya,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Kiai Lukman mengimbau para hafizh-hafizah untuk meniru bahkan melebihi semangat Putri Ariani. Ia menegaskan, orang yang sabar dan ulet serta mengabdi kepada Al-Qur’an, maka ia tak akan pernah merugi.
Kiai Lukman mendorong para hafiz-hafizah untuk istikamah mensyiarkan Al-Qur’an di media sosial.
“Kenapa proses turunnya Al-Qur’an itu lama? Ya karena ia begitu istimewa,” tegas Kiai Lukman.
Maka, katanya, seorang pengabdi Al-Qur’an tidak boleh terburu-buru dalam mensyiarkan kalam Allah. Menurutnya, hal yang penting adalah keistikamahannya.
“Nabi Muhammad juga pernah ditegur malaikat Jibril saat terburu-buru melafalkan Al-Qur’an. Jibril saat itu menegurnya dengan kalimat ‘La tuharrik‘ (jangan terburu-buru),” ungkap Kiai Lukman.
Ia menjelaskan, istikamah dalam hal kecil akan menuntun seseorang ke arah kesuksesan yang lebih besar.
“Putri Ariani ini dimulai dari hal kecil. Maka saya harap para hafiz-hafizah istikamah dalam mensyiarkan Al-Qur’an, termasuk syiar di media sosial,” tuturnya.