Ikhbar.com: Ketua Umum (Ketum) Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW), KH Muhammad Musthofa Aqiel Siroj menyebut zikir sebagai satu-satunya jalan untuk memohon pertolongan kepada Allah Swt. Tetapi, zikir ialah kalimat yang sakral yang hanya bisa dilafalkan oleh orang-orang dengan hati yang bersih.
“Zikir adalah amaliyah untuk mengetuk pintu Allah agar berkenan membuka pintu dan menurunkan rahmat-Nya. Khususnya, rahmat bagi bangsa Indonesia yang sebentar lagi memasuki tahun politik,” ungkap Kiai Musthofa, saat menyampaikan sambutan dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023, kemarin.
Kiai Musthofa melanjutkan, bangsa Indonesia saat ini sangat berharap rahmat, perlindungan, dan pertolongan dari Allah Swt agar bisa terbebas dari segala hal yang merugikan.
“Sebab, bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi, pemilihan umum (pemilu), yang biasanya terjadi ujaran kebencian, fitnah, dan saling menjelekkan,” kata Kiai Musthofa.
Meski begitu, sambung Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon tersebut, manusia pun tetap dituntut untuk melakukan ikhtiar agar cita-cita perdamaian, keamanan, dan ketenangan itu bisa terwujud.
“Kita harus siap dan turut andil dalam mengamankan negara, menyatukan bangsa, serta mengingatkan bahwa tidak ada yang bisa mempengaruhi apa-apa kecuali berdasarkan maunah (pertolongan) dari Allah Swt,” ungkapnya.
Baca: Analogi Masuk Akal Ikhtiar dan Tawakal ala Buya Said Aqil
“Satu kalimat Allah lebih utama ketimbang seluruh hal yang ada di alam semesta ini,” sambung Kiai Musthofa.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa bersyukur atas survei yang menyebut 96% masyarakat Indonesia percaya terhadap Tuhan. Survei yang dimaksud adalah laporan dari Pew Research Center bertajuk The Global God Divide yang dirilis pada 2020 lalu. Dalam laporan itu dinyatakan sebagian besar responden asal Indonesia meyakini bahwa kepercayaan terhadap Tuhan diperlukan untuk pembangunan moral dan nilai yang baik.
“Yang saya baca 96 persen masyarakat Indonesia percaya terhadap Tuhan dan angka ini adalah tertinggi di dunia. Alhamdulillah, tertinggi di dunia,” kata Presiden Jokowi.
Baca: Bahaya Membaca Al-Qur’an tanpa Ilmu Nahu menurut Kiai Musthofa Aqiel
Akumulasi survei Indonesia itu mirip dengan hasil survei serupa di Filipina. Dua negara itu sama-sama memperoleh skor 96%.
Berbeda dengan di Turki, Presiden menyebut negara itu hanya ada 75% warganya yang menilai bahwa kepercayaan terhadap Tuhan diperlukan untuk moral dan nilai yang baik.
“Ini menjadi salah satu modal kuat kita sebagai sebuah bangsa karena kepercayaan kita kepada Allah Swt adalah hal yang sangat penting,” ujarnya.