Ikhbar.com: Ulama kharismatik KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyarankan seseorang agar tidak terlalu meratapi dosa-dosanya di saat memohon ampunan Allah Swt. Pasalnya, mengingat kesalahan secara berlebihan berpotensi memunculkan rasa putus asa dan buruk sangka kepada Sang Maha Pengampun.
“Ia hanya akan menggerutu. Kalau kata Syekh Abdul Qasim Al-Qusyairi, orang istighfar, kok, ingat dosanya. Itu (juga bisa) disebut orang sombong,” pesan Gus Baha, dikutip dari tayangan YouTube Santri Gayeng, pada Jumat, 4 Agustus 2023.
Sebaliknya, Pengasuh Pondok Pesantren Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qur’an (LP3IA) Narukan, Rembang, Jawa Tengah itu menganjurkan agar seseorang untuk terus membayangkan betapa luasnya rahmat dan pengampunan Allah Swt.
Baca: Kiai Musthofa Aqiel: Berzikirlah, tidak Ada yang Bisa Diharap Selain Allah
“Ingat terhadap luasnya rahmat yang diberikan Allah kepada kita, jangan ingat dosamu,” katanya.
Gus Baha juga menilai, orang yang secara berlebihan saat mengingat dosanya hanya akan membuatnya menjadi tidak bersyukur. “Nanti kalau yang diingat hanya dosamu, berarti seakan-akan kamu istighfar, menangis, hanya ingat dosamu. Ketika hanya ingat dosamu, kamu akan merasa tidak nyaman hidup kepada Allah,” kata Gus Baha.
Secara lebih lanjut, Gus Baha menganjurkan redaksi doa yang baik saat meminta ampunan kepada Allah Swt.
Baca: Bangga Bermaksiat, Enggak Bahaya Tah?
“Ya Allah, saya pernah melakukan dosa, tapi kok sama Njenengan (Engkau) masih tetap dikasihani. Terima kasih, saya minta ampunan, ya Allah. Betapa besarnya hidayah Engkau, sehingga saya bersedia untuk beristighfar,” pesannya.