Ikhbar.com: Pemerintah Uganda sedang merancang undang-undang (UU) yang memungkinkan adanya perbankan syariah di negaranya. Mereka juga disebut segera memberikan lisensi kepada Salaam Bank seiring banyaknya permintaan terkait layanan dan produk keuangan syariah.
Presiden Uganda, Yoweri Museveni menjelaskan, Salaam Bank, yang juga beroperasi di Kenya, Somalia, dan Djibouti, menerima lisensi operasi dari Bank Sentral Uganda pada akhir tahun lalu.
“Itu dilakukan setelah Parlemen Uganda memproses RUU yang memungkinkan adanya perbankan syariah di negara kami,” katanya, dikutip dari The East African, Kamis, 12 September 2024.
Baca: Filipina pun Kepincut Garap Bank Syariah
Salaam Bank merupakan anak perusahaan dari pemberi pinjaman berbasis di Djibouti dengan nama yang sama. Secara resmi, mereka juga telah membuka cabangnya di Ibu Kota Uganda, Kampala pada beberapa bulan lalu. Para ahli menyebutkan hal tersebut bukti adanya ceruk pasar yang berkembang yang memang membutuhkan layanan tersebut.
Dengan ini, Uganda bergabung dengan negara-negara tetangganya seperti Kenya dan Tanzania, yang telah mengadopsi layanan dan produk keuangan berbasis syariah di negara mereka.
Di Afrika Sub-Sahara, daftar negara yang mengadopsi perbankan syariah terus bertambah, mulai dari Nigeria, Mesir, Gambia, Senegal, Ethiopia, hingga Afrika Selatan.
Baca: Abu Yusuf, Ekonom Muslim Perumus Pajak Berkeadilan
Menurut Universitas Teknologi Nanyang, pasar keuangan syariah Afrika bernilai 375 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Dengan populasi Muslim lebih dari 250 juta, serta kebutuhan yang meningkat untuk membiayai berbagai proyek pengembangan infrastruktur, industri keuangan syariah memiliki potensi besar di benua tersebut.
Keuangan syariah tidak hanya mencakup perbankan, tetapi juga mencakup takaful (asuransi), pasar modal, dana investasi, dan berbagai produk serta layanan keuangan lainnya.