Ikhbar.com: PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) atau BRIS, anak usaha BUMN, tengah mengembangkan fintech (teknologi finansial), berupa produk menunda pembayaran atau buy now pay later (BNPL).
Senior Executive Vice President (SEVP) Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih, mengungkapkan bahwa BNPL besutan mereka akan diluncurkan terpisah dari superapp BSI yang dijadwalkan rilis tahun ini. Dalam upaya ini, BSI sudah masuk dalam tahap pengajuan fitur terbaru tersebut ke regulator.
Baca: Loker BSI Terbaru, Ini Syarat dan Link Pendaftarannya
“Kemungkinan begitu (rilis paylater tahun depan). Cuma kita masih kejar terus kok, karena masih banyak juga yang sedang dikerjakan, ini kan super app pekerjaan besar ya, jadi kita fokus ke situ dulu,” ujarnya dalam acara Peluncuran Panduan Resiliensi Digital dan Diskusi Tata Kelola Artificial Intelligence di Sektor Perbankan, di Hotel Four Seasons, Jakarta, dikutip pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Menurut Saut, BSI tidak akan terburu-buru dalam meluncurkan fitur paylater untuk menghindari potensi perburukan aset pinjaman, atau dampak negatif lainnya pada bisnis bank.
Baca: BSI Targetkan Jadi Top 3 Bank Syariah Dunia
Ia menjelaskan bahwa BSI merambah bisnis paylater sebagai strategi untuk menarik nasabah baru.
“Sebetulnya kan ada potensi yang ada nasabah yang kita tidak bisa touch (sentuh) langsung kan. Karena dia belum menjadi nasabah kita, mungkin ini akan menjadi salah satu untuk menarik nasabah baru. Cuma balik lagi, kita betul-betul sedang assess (nilai) dulu lah dengan hati-hati,” pungkas Saut.
Sebelumnya, sejumlah bank telah lebih dahulu meluncurkan layanan paylater, seperti BCA, Bank Mandiri, CIMB Niaga, BTPN, hingga Allo Bank.