Ikhbar.com: Filipina sedang getol mendorong perkembangan perbankan dan keuangan syariah. Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) atau Bank Sentral Republik Filipina menegaskan, gagasan tersebut bertujuan untuk memberikan manfaat bagi warga Muslim maupun lainnya di negara beribu kota Manila tersebut.
“Program ini juga dalam rangka mendorong perluasan kesadaran dan akses terhadap layanan keuangan sesuai dengan hukum Islam,” ujar Asisten Gubernur BSP, Arifa A. Ala, dikutip dari The Philippine Star, pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Baca: Abu Yusuf, Ekonom Muslim Perumus Pajak Berkeadilan
BSP juga telah meningkatkan promosi keuangan Islam menyusul adanya keputusan Dewan Moneter Filipina yang menyetujui lisensi unit perbankan Islam pertama di negara tersebut pada Agustus lalu.
Keputusan itu memperluas kemungkinan bagi bank-bank asing dan swasta untuk memasuki pasar dan berinvestasi. Sebelumnya, hal ini terbatas pada Bank Investasi Islam Al-Amanah milik negara Filipina.
“BSP telah membuat langkah signifikan dalam mempromosikan pengembangan perbankan dan keuangan Islam di negara ini,” katanya.
“Promosi dan pengembangan perbankan dan keuangan Islam akan memberikan manfaat yang sama bagi seluruh masyarakat Filipina, termasuk pekerja Filipina di luar negeri,” sambungnya.
Hal ini, kata dia, demi membuka jalan investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Filipina dengan model bisnis keuangan Islam.
Sekitar setengah dari 1,8 juta warga Filipina di luar negeri tinggal dan bekerja di negara-negara mayoritas Muslim yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk, khususnya Arab Saudi.
“Melalui program literasi keuangan dan kesadaran konsumen BSP, masyarakat Filipina di luar negeri dapat belajar lebih banyak tentang perbankan dan keuangan Islam,” kata Ala.
“Hal ini dapat meningkatkan partisipasi konsumen, dan realisasi potensi penuh perbankan dan keuangan Islam dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan sistem keuangan inklusif,” katanya.
Baca: Mengenal ‘Spin Off,’ Regulasi Penguat Perbankan Syariah
Ala, yang merupakan advokat utama perbankan dan keuangan Islam, sekaligus Ketua Forum Koordinasi Keuangan Islam Filipina mengaku yakin bahwa perluasan industri perbankan dan keuangan Islam juga akan menguntungkan banyak warga Muslim Filipina yang selama ini terpinggirkan secara finansial.
Sekitar 6% dari 110 juta penduduk Filipina yang mayoritas beragama Katolik adalah Muslim. Kebanyakan dari mereka tinggal di Daerah Otonomi Bangsamoro yang miskin di wilayah Mindanao di bagian selatan negara tersebut.
Menurut dia, inklusi keuangan di wilayah tersebut menjadi yang terendah.
“Hingga akhir Maret 2023, data BSP menunjukkan bahwa dari 479 kota yang tidak memiliki rekening bank di Filipina, 217 kota berlokasi di Mindanao, 110 di antaranya berada di BARMM, tempat sebagian besar warga Muslim Filipina tinggal,” kata Ala.
“Masuknya perbankan syariah dapat memberikan masyarakat Filipina akses terhadap berbagai produk dan layanan perbankan syariah yang dapat melayani beragam kebutuhan keuangan mereka. Masyarakat Muslim Filipina yang tidak memiliki rekening bank dapat dimasukkan ke dalam sistem keuangan, sementara masyarakat Filipina non-Muslim dapat memperluas pilihan transaksi keuangan dan investasi mereka,” ujarnya.