Keindahan Masjid Khusus Perempuan Al Mujadilah, Hadiah Qatar untuk Kaum Hawa

Salah satu muslimah berkunjung ke masjid khusus perempuan Al-Mujadilah di Doha, Qatar. Dok. TRT World

Ikhbar.com: Sebuah masjid khusus perempuan baru-baru ini resmi dibuka di Qatar. Masjid bernama Al Mujadilah Center and Mosque for Women itu terletak di jantung kota pendidikan, Doha.

“Masjid tersebut diresmikan Sheikha Moza binti Nasser Al-Missned. Tempat ibadah itu sengaja dibangun untuk membina masyarakat Muslimah yang inklusif,” tulis keterangan TRT World dikutip pada Kamis, 22 Februari 2024.

Salah satu pengunjung bernama Salma Wadek mengapresiasi adanya masjid khusus perempuan itu. Ia merasa terkesan dengan keindahan arsitektur unik yang ada di dalamnya.

Tidak hanya keindahan arsitekturnya, Salma juga dibuat takjub dengan pemandangan di halaman masjid yang dihiasi pohon dan tanaman hijau.

Potret Masjid Al-Mujadilah di Doha, Qatar. Foto: Dok. TRT World

“Saya tidak menyangka, masjid yang memberi kesan oase ini dibangun khusus bagi perempuan,” katanya.

“Tempat ini sangat menenangkan sejak pertama kali menginjakkan kaki di dalamnya. Saya kira masjid ini membawa kesan yang nyaman dan aman,” imbuhnya.

Baca: Bolehkah Perempuan Lebih Dulu Menyatakan Cinta? Begini Penjelasan Ning Uswah

Ia mengatakan, keindahan arsitektur dan hijaunya pepohonan akan membuat pengunjung benar-benar merasa disambut.

Penghargaan terhadap perempuan

Salma mengatakan, beribadah di Masjid Al-Mujadilah membuatnya merasakan pengalaman yang berbeda. Pasalnya, di tempat itu ia benar-benar dihargai sebagai perempuan.

“Memang setiap masjid saya kira ada tempat untuk perempuan, tapi saya di sana perempuan seolah-olah mendapat fasilitas yang kurang adil,” ujar perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis itu.

Menurut Salma, perempuan kerap kali mendapat ruang salat yang lebih kecil ketimbang laki-laki saat di masjid. 

Salah satu kegiatan khusus perempuan di Masjid Al-Mujadilah. Foto: Dok. TRT World.

“Bahkan sering mendapat tempat yang lebih gelap dan kurang terawat untuk beribadah. Saya merasa berada di kotak kecil yang amat sempit,” kata dia.

Ia menilai, Masjid Al-Mujadilah hadir sebagai jawaban atas kesenjangan tersebut. Bagi dia, keterlibatan spiritual yang setara penting diterapkan di setiap tempat ibadah.

Tidak ada imam laki-laki

Di Masjid Al-Mujadilah sendiri tidak ada imam laki-laki yang ditunjuk. Para perempuan menjadi imam dalam salat berjamaah.

“Kecuali ada acara khusus yang mengundang jemaah laki-laki. Namun seluruhnya ruang publik secara eksklusif diperuntukkan bagi perempuan,” kata TRT World.

Masjid khusus perempuan itu memang dirancang dengan cermat untuk memenuhi beragam kebutuhan kaum hawa dari semua lapisan masyarakat. 

“Aksesibilitas diprioritaskan di seluruh bangunan, mulai dari tempat parkir hingga ruang kelas. Masjid ini juga dipastikan ramah bagi penyandang disabilitas,” katanya.

Inklusivitas di masjid tersebut tidak hanya mencakup desain fisik, tetapi juga program-program yang ditawarkan di dalam pusat pembelajaran.

Direktur Eksekutif Masjid Al-Mujadilah, Sohaira Siddiqui menegaskan, masjid tersebut memang sengaja dibangun untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua perempuan.

Baca: Hati-hati! Ini Sanksi Bersenggama dengan Pasangan pada Siang Hari selama Ramadan

“Untuk bulan Ramadan nanti, kami memperkenalkan teras yang dirancang khusus untuk ibu dan anak. Selain memenuhi kebutuhan ibu dan anak, kami juga menyiapkan ruang sensorik yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus,” jelas dia.

Ia mengaku, pihaknya telah merekrut beberapa orang yang secara khusus berfokus pada anak-anak dengan kebutuhan tambahan selama salat Tarawih.

“Kami membuat area khusus dan menunjuk petugas yang akan menghibur anak-anak. Dengan demikian, para ibu akan merasa tenang selama menjalankan ibadah karena anak mereka dititipkan ke petugas,” tandasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.