Ikhbar.com: Hari Ibu dirayakan di Indonesia pada setiap 22 Desember. Peringatan tersebut diresmikan Presiden Sukarno lewat Keputusan Presiden RI (Kepres) Nomor. 316 Tahun 1959 pada 16 Desember 1959, bertepatan dengan ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.
Menurut Lynda K. Wardhani, dalam “In Observance of Mother’s Day (2010),” pada mulanya Hari Ibu ditetapkan untuk merayakan semangat perempuan Indonesia dalam meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
“Kini, arti Hari Ibu telah banyak berubah. Hari tersebut kini diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap kaum ibu. Orang-orang saling bertukar hadiah dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan memakai kebaya,” tulis dia, dikutip Jumat, 22 Desember 2023.
Tidak hanya di Indonesia, Hari Ibu merupakan momentum universal yang diperingati oleh lebih dari 75 negara. Hanya, tidak semua negara merayakan hari penghargaan peran ibu ini pada 22 Desember. Tiap-tiap negara di dunia menetapkan tanggal yang cenderung berbeda sesuai dengan latar belakang sejarah yang mereka miliki.
Timur Tengah
Oleh sebagian besar negara di dunia Arab, Hari Ibu dirayakan pada setiap 21 Maret, tepatnya di hari pertama musim semi.
Di Timur Tengah, perayaan tersebut pertama kali digelar di Mesir pada 1956. Momentum itu bermula ketika seorang jurnalis Arab, Mustafa Amin, yang menulis tentang perayaan Hari Ibu yang banyak berlaku di Amerika. Dia pun menjuduli buku tersebut dengan “A Smiling America.”
Lalu, 10 tahun kemudian, ada seorang perempuan yang mengunjungi saudara laki-laki Amin, yang bernama Ali. Perempuan itu bercerita tentang kesulitan yang dia hadapi sebagai seorang ibu tunggal.
Kisah tersebut lantas menginspirasi Ali untuk menulis tentang pentingnya menghargai pekerjaan seorang ibu, menguatkan karya yang sudah ditulis kakaknya.
“Mengapa kita tidak memilih hari dalam setahun sebagai Hari Ibu untuk dirayakan di negara Mesir dan negara-negara Timur Tengah lainnya,” tulis Ali.
Tak lama kemudian, gagasan tersebut semakin mendapatkan popularitas. Hingga pada 1956, halaman depan surat kabar Akhbar El-Yom edisi 9 Maret mencantumkan bahwa Hari Ibu akan dirayakan pada setiap 21 Maret.
Amerika Serikat (AS)
AS merayakan Hari Ibu pada hari Minggu kedua bulan Mei. Tradisi tersebut dimulai pada 1908 di saat inisiator peringatan tersebut, Anna Jarvis, memperingati kepergian ibunya di Gereja St Andrews, Virginia.
Sebelum meninggal, ibunda Jarvis selalu mengungkapkan keinginannya untuk selalu diperingati di tanggal tersebut.
Hari Ibu resmi ditetapkan sebagai tanggal merah oleh negara bagian West Virginia pada 1910. Lalu pada 1914, Presiden AS, Woodrow Wilson menandatangani Undang-Undang yang mengakui Hari Ibu Jarvis sebagai hari libur nasional.
Negara-negara lain yang turut mengadopsi penetapan tanggal perayaan Hari Ibu ala AS adalah Brazil, Venezuela, Vietnam, Uruguay, Bhutan, Kroasia , Kuba, Belgia, dan Kanada.
Baca: Geliat Perempuan Mesir Teladani Ibunda Imam Syafi’i
Cina
Hari Ibu baru populer di Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir. Pada 1997, Hari Ibu didedikasikan sebagai hari untuk membantu para ibu miskin dan para perempuan yang tinggal di perdesaan.
Di Tiongkok, perayaan Hari Ibu jatuh pada bulan keempat kalender lunar. Namun, sering kali masyarakat Cina juga merayakannya pada hari Minggu kedua bulan Mei.

Inggris
Rakyat Inggris merayakan “Minggu Ibu” pada hari Minggu keempat masa Prapaskah, sebuah perayaan keagamaan dalam kalender Kristen yang dimulai pada Rabu Abu dan berakhir enam minggu kemudian, tepatnya pada Sabtu Suci.
Paea sejarawan Inggris percaya bahwa hal tersebut telah berevolusi dari praktik Kristen abad ke-16 yang mengunjungi ibu-ibu pada masa Prapaskah.
Tanggal perayaan Hari Ibu di Inggris berubah di setiap tahunnya. Sebab, momentum yang dikaitkan dengan Paskah itu bergantung pada perputaran kalender lunar.
Meskipun bermula dari tradisi gereja, tetapi perayaan Hari Ibu di Inggris kini lebih menjadi hari keluarga.
Prancis
Beberapa kota di Prancis mulai merayakan Hari Ibu pada 1918. Di hari itu, seorang ibu dari keluarga besar dianugerahi penghargaan atas jasa-jasa dan peran yang telah diberikan.
Perayaan Hari Ibu kemudian kian meningkat pada 1941, tepatnya ketika pemerintah masa perang menggunakan perayaan tersebut untuk mendukung kebijakan mereka dalam mendorong pertumbuhan keluarga yang lebih besar.
Di Prancis, perayaan Hari Ibu diperingati pada hari Minggu terakhir bulan Mei. Namun, jika hari itu bertepatan dengan hari Pentakosta, maka pelaksanaannya akan diundur ke hari Minggu pertama bulan Juni.
Baca: Wahai Kaum Ibu, Ini Saran Al-Qur’an agar Terhindar dari Sindrom Baby Blues
Jepang
Di Jepang , Hari Ibu diperingati pada periode Showd sebagai hari ulang tahun Permaisuri Hojun pada 6 Maret.
Namun, setelah serikat Persatuan Wanita Kekaisaran dibentuk pada 1931, perkumpulan tersebut memutuskan untuk menetapkan hari Minggu kedua bulan Mei sebagai tanggal resmi perayaan Hari Ibu di Jepang.