Ikhbar.com: Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, KH Ahmad Kafabihi atau yang karib disapa Gus Ahmad berpesan tentang pentingnya bagi para santri untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit.
Disampaikan dalam “Seminar Santri Putri: Membangun Perempuan Berkarakter dan Berprestasi” yang digelar dalam rangka peringatan Haul Ke-34 KH Aqiel Siroj dan Sesepuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Jawa Barat, Gus Ahmad Kafabihi menekankan agar para santri tidak patah semangat dalam menjalani proses pencarian ilmu di pondok pesantren.
“Dalam Kitab Ta’lim Muta’allim, Syekh Az-Zarnuji juga menegaskan bahwa salah satu syarat dalam mencari ilmu adalah himmatul aliyah atau uluwil himmah (tingginya tekad dan cita-cita),” katanya, dikutip dari tayangan Youtube KHAS Kempek, Selasa, 22 Agustus 2023.
Menurut putra KH Kafabihi Mahrus tersebut, tekad dan cita-cita itu penting dipupuk sejak dalam niat. Niat, katanya, bahkan sangat berpengaruh atas terwujudnya sebuah nilai kebaikan yang telah diungkapkan melalui doa-doa.
Mengutip Ibnu Abbas Ra, Gus Ahmad Kafabihi mengatakan bahwa Allah Swt akan mengabulkan apa yang dicita-citakan sesuai dengan kadar niat yang dimiliki manusia.
“Sesungguhnya manusia diberi ganjaran sesuai dengan kadar niat-niat mereka,” katanya.
Baca: Ini Tugas Berat Pendidik Menurut Buya Husein
Memilih teman
Meski begitu, suami dari Ning Sheila Hasina itu mengakui bahwa menjaga niat, tekad, dan kesemangatan dalam belajar bukanlah hal yang mudah. Ia sangat mewajarkan jika hal-hal tersebut kerap mengalami frekuensi yang naik dan turun.
“Itu bagian dari lika-liku di pondok pesantren. Saya pun pernah merasa keterpurukan dalam belajar ketika menjadi santri,” kata Gus Ahmad.
Menurutnya, cara yang paling strategis dalam menumbuhkan serta menjaga niat baik dan kesemangatan itu adalah dengan cara menyeleksi karakter pertemanan yang memiliki visi-misi serupa alias yang bisa saling mendorong dalam hal kebaikan, terutama dalam menjaga kesemangatan belajar.
“Saya tidak sedang mengajarkan bahwa berteman itu harus pilih-pilih. Tapi, dalam urusan mencari ilmu, carilah teman yang bisa mendorong kesemangatan belajar,” katanya.
Gus Ahmad kemudian mengutip penggalan QS. Al-Kahfi: 28. Allah Swt berfirman:
وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا …
“… Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya melewati batas.”
Di sisi lain, lanjut Gus Ahmad, pondok pesantren merupakan salah satu tempat yang berpotensi dikabulkannya doa-doa.
Baca: Kiai Musthofa Aqiel: Berzikirlah, tidak Ada yang Bisa Diharap Selain Allah
“Selain fokus dalam merawat niat yang baik dan terus berupaya semangat dalam belajar, pondok pesantren termasuk maqamul mustajabah (tempat dikabulkannya doa-doa). Sebab, Ibnu Hajar Alhaitami menyebutnya kal ardhil muqaddas, seperti bumi yang suci,” katanya.
“Oleh karena itu, berdoalah sebanyak-banyaknya agar Allah Swt mengabulkan,” sambung Gus Ahmad.