5 Cara Menyulap Kebiasaan Overthinking Jadi Jalan Kesuksesan

Perempuan muslimah sedang overthinking. Dok SHUTTERSTOCK

Ikhbar.com: Overthinking alias berpikir berlebihan sering kali mendapat stigma negatif. Tidak jarang, seseorang diingatkan untuk berhenti berpikir berlebihan atau diminta keluar dari lingkaran pikiran yang berputar-putar. Padahal, kebiasaan ini sebenarnya bisa menjadi keunggulan tersendiri jika dimanfaatkan dengan cara yang tepat.

Menurut pakar pengembangan diri asal Dubai, Alyssa Rhodes dan Amelie Williams, kebiasaan berpikir berlebihan memiliki sisi positif yang dapat digunakan untuk mencapai kesuksesan.

“Banyak orang berpikir bahwa overthinking adalah kelemahan. Padahal, jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi alat yang luar biasa untuk meningkatkan kreativitas, ketajaman berpikir, dan produktivitas,” ujar Rhodes, dikutip dari Gulf News, Sabtu, 1 Februari 2025.

Baca: Doa Anti-Overthinking

Berikut lima cara mengubah overthinking menjadi kekuatan untuk mencapai kesuksesan:

1. Mengasah kreativitas

Orang yang sering berpikir berlebihan cenderung menelaah berbagai kemungkinan dan melihat suatu hal dari banyak sudut pandang. Kemampuan ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan ide-ide baru, menghasilkan tulisan yang menarik, atau menemukan solusi inovatif yang jarang terpikirkan oleh orang lain.

Sejarah mencatat bahwa banyak ilmuwan, seniman, dan penemu besar adalah pemikir yang mendalam.

Oleh karena itu, kebiasaan ini bisa menjadi modal besar dalam menciptakan sesuatu yang berharga.

2. Membantu pengambilan keputusan lebih matang

Salah satu kelemahan overthinking adalah risiko mengalami “paralisis analisis” atau kesulitan mengambil keputusan karena terlalu banyak pertimbangan. Namun, jika diarahkan dengan baik, kebiasaan ini justru dapat membantu dalam mengambil keputusan yang lebih bijak.

Dengan menimbang berbagai kemungkinan serta mengantisipasi dampak dari setiap pilihan, keputusan yang diambil menjadi lebih terukur dan minim risiko. Untuk menghindari kebingungan, menetapkan batas waktu dalam proses pengambilan keputusan bisa menjadi strategi efektif agar tidak terjebak dalam pemikiran yang berlarut-larut.

3. Meningkatkan kecerdasan emosional

Seseorang yang terbiasa berpikir mendalam juga cenderung lebih peka terhadap perasaan dan ekspresi orang lain. Kemampuan ini memungkinkan untuk lebih memahami maksud tersembunyi dari kata-kata seseorang, menangkap isyarat nonverbal, serta mengenali pola perilaku yang mungkin diabaikan orang lain.

Dengan kecerdasan emosional yang tinggi, hubungan sosial dapat terjalin lebih baik, baik dalam lingkungan kerja maupun kehidupan pribadi. Kemampuan ini juga sangat berguna dalam membangun komunikasi yang efektif dan membangun kepercayaan dengan orang lain.

4. Mempertajam kemampuan berpikir kritis

Overthinking sering kali membuat seseorang tidak mudah menerima sesuatu begitu saja. Kebiasaan bertanya “mengapa” dan menggali lebih dalam terhadap suatu informasi bisa menjadi modal kuat dalam mengasah kemampuan berpikir kritis.

Di era berita palsu dan informasi menyesatkan semakin banyak beredar, kemampuan ini sangat penting untuk memilah fakta dari opini dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang belum terverifikasi. Dengan pola pikir yang analitis, seseorang bisa lebih tajam dalam menyusun strategi dan mengambil keputusan yang lebih cerdas.

Baca: [Opini] Pelajar Muslim Anti-Overthinking

5. Mengoptimalkan produktivitas

Pemikir berlebihan sering kali membayangkan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan. Jika diarahkan dengan baik, kebiasaan ini bisa dimanfaatkan untuk merancang rencana cadangan, mengantisipasi hambatan, serta meningkatkan efisiensi dalam bekerja.

Agar tidak terjebak dalam lingkaran berpikir tanpa tindakan, menggunakan alat bantu seperti daftar tugas, mind map, atau jurnal harian bisa menjadi solusi efektif untuk menyusun prioritas dan menetapkan langkah-langkah konkret.

Rhodes menegaskan bahwa overthinking bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan dikelola dengan baik.

“Daripada melawan kebiasaan ini, lebih baik menggunakannya sebagai alat untuk meningkatkan kreativitas, kecerdasan, dan produktivitas,” katanya.

Sementara itu, Williams menambahkan bahwa pola pikir yang tepat dapat membuat seseorang lebih percaya diri dalam mengubah overthinking menjadi keunggulan.

Jadi, jika selama ini kebiasaan berpikir berlebihan sering dianggap sebagai hambatan, mungkin sudah saatnya melihatnya sebagai senjata rahasia untuk mencapai kesuksesan.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.