Ikhbar.com: Overthinking atau terus menerus memikirkan hal yang negatif tentu akan sangat mengganggu pikiran. Jika pikiran seseorang terganggu, maka bisa jadi aktivitas keseharian pun akan terhambat.
Untuk melawan overthinking, seorang Muslim selain dituntut untuk berpikir positif juga dianjurkan untuk berdoa.
Berikut doa anti-overthinking dalam at-Tanwir fii Isqath at-Tadbir karya Ibnu Atha’illah:
اللَهُمَّ ادْخِلْنَا رِيَاضَ التَفْوِيْضِ وَ جَنَّاتِ التَسْلِيْمِ وَ نَعِّمْنَا بِهَا وَ فِيْهَا وَ اجْعَلْ أَسْرَارَنَا مَعَكَ لَا مَعَ نَعِيْمِهَا وَ لَذَّتِهَا وَ لَذِّذْنَا بِكَ لَا بِزِيْنَتِهَا وَ بَهْجَتِهَا اللَّهُمَّ أَشْرِقْ عَلَيْنَا مِنْ أَنْوَارِ الإِسْتِسْلَامِ إِلَيْكَ وَ الإِقْبَالِ عَلَيْكَ مَا تَبْتَهِجُ بِهِ أَسْرَارُنَا وَ تَتَكَمَّلُ بِهِ أَنْوَارُنَا اللَّهُمَّ إِنَّكَ قَدْ دَبَّرْتَ كُلَّ شَيْءٍ قَبْلَ وُجُوْدِ كُلِّ شَيْءٍ وَ قَدْ عَلِمْنَا أَنَّهُ لَنْ يَكُوْنَ إِلَّا مَا تُرِيْدُ وَ لَيْسَ هَذَا العِلْمُ نَافِعًا لَنَا إِلَّا أَنْ تُرِيْدُ فَرُدَّنَا بِخَيْرِكَ وَ ارْفَعْ شَأْنَنَا بِفَضْلِكَ وَ اقْصُدْنَا بِعِنَايَتِكَ وَ حُفَّنَا بِرِعَايَتِكَ وَ اكْسِنَا مِنْ مَلَابِسِ أَهْلِ وِلَايَتِكَ وَ ادْخِلْنَا فِى وُجُوْدِ حِمَايَتِكَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: ya Allah masukkanlah kami pada surga kepasrahan dan penyerahan diri kepada-Mu, dan berilah kami kenikmatan di dalamnya. Jadikanlah hati kami selalu bersama-Mu, bukan bersama kenikmatan dan kesenangannya. Jadikanlah hati kami bersama-Mu bukan bersama hiasan dan kemegahannya.
Ya Allah, panacarkanlah kepada kami sinar penyerahan diri dan menghadap-Mu yang membuat hati kami senang dan cahaya kami lebih terang. Ya Allah, Engkau telah mengatur segala sesuatu sebelum sesuatu itu ada, dan kami tahu baha itu tidak akan terjadi kecuali atas kehendak-Mu.
Baca juga: Pelajar Muslim Anti-Overthinking
Pengetahuan kami ini tidaklah berguna bagi kami kecuali Engkau menghendakinya. Maka, kehendakilah kami agar mendapatkan kebaikan dan karunia-Mu, jadikanlah kami tujuan perhatian-Mu, liputilah kami dengan pemeliharaan-Mu, berilah kami pakaian dari busana para kekasih-Mu, dan masukkanlah kami dalam penjagaan-Mu. Sungguh Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Selain itu bisa juga membaca doa berikut:
اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِى العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ المُسْتَسْلِمِيْنَ إِلَيْكَ وَ مِنَ القَائِمِيْنَ بَيْنَ يَدَيْكَ وَ اخْرِجْنَا مِنَ التَدْبِيْرِ مَعَكَ أَوْعَلَيْكَ وَ اجْعَلْنَا مِنَ المُفَوِّضِيْنَ إِلَيْكَ
Artinya: ya Allah, kami memohon kepada-Mu, semoga Engkau mencurahkan shalawat kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarganya sebagaimana Engkau mencurahkan shalwat kepada Nabi Ibrahim as. Beserta keluarganya di seluruh alam. Sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-Mu yang berserah diri kepada-Mu, senantiasa berada dalam naungan-Mu. Keluarkanlah kami dari keinginan mencampuri pengaturan-Mu atau mengharap pengaturan dari selain-Mu, dan jadikanlah kami termasuk hamba yang memasrahkan diri kepada-Mu.
Adapun cara mengamalkannya yakni dia tersebut dibaca setelah salat fardhu.