Ragam Tafsir Mimpi Berangkat Haji

Ilustrasi haji. Foto: MCH 2023

Ikhbar.com: Nyaris setiap Muslim di seluruh dunia menginginkan untuk dapat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Terkadang, keinginan yang kuat itu terbawa hingga ke mimpi.

Mimpi menginjakkan kaki di Tanah Suci dinilai memiliki arti tersendiri menurut Imam Ibnu Sirin dalam Tafsir Al-Ahlam. Menurutnya, jika seseorang bermimpi berada di Makkah atau jalan menuju Makkah, maka dia akan diberi rezeki untuk dapat pergi haji.

“Apabila dia dalam kondisi sakit, maka pertanda akan lama penyakitnya. Terkadang juga hal itu sebagai pertanda dia akan mati dan masuk surga,” jelasnya.

Baca: Arti Mimpi Berlari menurut Imam Ibnu Sirin

Berikut keterangan Imam Ibnu Sirin dalam Tafsir Al-Ahlam terkait mimpi berada di Tanah Suci:

من رأى أنه في مكة أو في طريقها فإنه يرزق الحج إن شاء الله تعالى وإن كان  مريضا فإنه يطول مرضه وربما مات منه ودخل الجنة إن شاء الله تعالى ومن رأى  أنه في مكة وهو مشتغل بالزهد والصلاح والعبادة يحصل له خير ومنفعة في دينه  ودنياه وإن رأى أنه مشتغل بالشر والفساد فضد ذلك

“Barang siapa yang bermimpi ada di Makkah atau di jalan menuju Makkah, maka dia akan diberi rezeki untuk dapat pergi haji. Apabila dia dalam kondisi sakit, maka pertanda akan lama penyakitnya dan terkadang pertanda dia akan mati dan masuk surga. Apabila dia bermimpi melakukan ibadah di Makkah, maka dia akan mendapatkan kebaikan dan manfaat dalam agama dan dunianya. Apabila dia bermimpi melakukan keburukan di Mekkah, maka itu pertanda sebaliknya.”

Selain mimpi berada di Tanah Suci, mimpi batal berangkat haji juga menurut Imam Ibnu Sirin memiliki makna tersendiri. Salah satunya yakni jika seseorang tersebut wali Allah, maka kewaliannya akan dicabut.

“Apabila dia seseorang pedagang, maka dia akan mengalami kerugian. Apabila dia akan melaksanakan perjalanan maka dia akan dibegal, dan apabila dia sehat, maka pertanda akan sakit,” jelasnya.

Berikut keterangan lengkap Imam Ibnu Sirin:

فان رأى كأنه خارج إلى الحج ففاته فإنه إن كان واليا عزل وإن كان تاجرا خسر وإن كان مسافرا قطع عليه الطريق وإن كان صحيحا مرض فان رأى أنه حج أو اعتمر طال عمره واستطال أمره

“Apabila seseorang bermimpi akan berangkat haji, kemudian dia batal melaksanakannya, jika dia seorang wali Allah, maka gelar walinya akan dicabut oleh Allah. Apabila dia seorang pedagang, maka dia akan mengalami kerugian.  Jika dia akan melaksanakan perjalanan, maka dia akan dibegal, dan apabila dia sehat, maka pertanda akan sakit. Apabila dia bermimpi haji dan umrah, maka umurnya akan panjang dan bertambah panjang.”

Meski demikian, dalam keterangan Mirqah al-Mafatih Syarh Misykah al-Mashabih yang ditulis Imam Ali bin Muhammad Sulthan Al-Qari, mengingatkan bahwa umat Muslim untuk tidak menelan mentah-mentah penjelasan tafsir mimpi tersebut.

Sebab dalam keterangan tersebut ditegaskan bahwa mimpi yang benar hanyalah mimpi dari Allah Swt.

Berikut keterangan lengkap Imam Ali bin Muhammad Sulthan Al-Qari:

لَيْسَ كُلُّ مَا يَرَاهُ الْإِنْسَانُ فِي مَنَامِهِ يَكُونُ صَحِيحًا، وَيَجُوزُ تَعْبِيرُهُ، إِنَّمَا الصَّحِيحُ مِنْهَا مَا كَانَ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى يَأْتِيكَ بِهِ مَلَكُ الرُّؤْيَا مِنْ نُسْخَةِ أُمِّ الْكِتَابِ، وَمَا سِوَى ذَلِكَ أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ لَا تَأْوِيلَ لَهَا

“Tidak semua yang dimimpikan oleh seseorang itu benar dan bisa ditafsirkan. Mimpi yang benar hanyalah mimpi yang berasal dari Allah yang disampaikan padamu lewat malaikat penyampai mimpi yang diambil dari naskah Umm al-Kitab. Selain itu adalah mimpi yang sia-sia yang tidak bisa ditafsirkan.”

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.