Ikhbar.com: Rasisme merupakan masalah klasik yang masih menjadi momok bagi masyarakat dunia. Paham rasisme berpotensi menimbulkan diskriminasi hingga tindakan bullying (perisakan) yang berbuntut pada gangguan stabilitas sosial.
Istilah rasisme berakar dari kata “ras” atau golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik. Ras merupakan bawaan genetik yang diwariskan lintas generasi.
Menurut antropolog asal Amerika Serikat, Alfred Louis Kroeber dalam Encyclopedia Britanica, ras manusia diklasifikasikan ke dalam empat golongan, yakni Kaukasoid, Negroid, Mongoloid, dan ras-ras khusus yang tidak termasuk ke dalam tiga ras tersebut.
Keberagaman manusia itu, sebelumnya telah disinggung dalam QS. Al Hujurat: 13. Allah Swt berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Baca: Malam dan Siang, Mana yang Lebih Dulu Allah Ciptakan?
Dalam ayat tersebut, Allah Swt tidak mengistimewakan satu ras manusia di atas yang lain. Perbedaan kualitas dan kedudukan manusia di sisi Allah Swt semata-mata berdasarkan tingkat ketakwaannya.
Dalam QS. Ar-Rum: 22, keragaman tersebut justru menjadi bukti atas kekuasaan Allah Swt.
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ خَلْقُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَٰنِكُمْ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّلْعَٰلِمِينَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”
Syaikh Jalaluddin Al-Mahalli dan Syaikh Jalaluddin As-Suyuthi dalam Tafsir Jalalain menjelaskan, bukti kekuasaan Allah Swt adalah menciptakan manusia dengan keragaman bahasa dan warna kulit, padahal manusia berasal dari leluhur yang sama, yaitu Nabi Adam As dan Hawa.
Imam Al-Qusyairi dalam Risalah Qusyairiyah menulis, larangan rasisme pernah secara tegas disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw kepada Abu Dzar Ra ketika bertengkar dengan Bilal Ra. Ketika itu, Abu Dzar menghardik Bilal dengan ucapan rasis yang membuat Bilal sedih dan tersinggung. Setelah mendengar laporan dari Bilal dan memanggil Abu Dzar, Nabi Saw bersabda:
ﺍﻧْﻈُﺮْ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺨَﻴْﺮٍ ﻣِﻦْ ﺃَﺣْﻤَﺮَ ﻭَﻻَ ﺃَﺳْﻮَﺩَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻥْ ﺗَﻔْﻀُﻠَﻪُ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ
“Lihatlah, engkau tidaklah akan baik dari orang yang berkulit merah atau berkulit hitam sampai engkau mengungguli mereka dengan takwa.”