Hukum Ziarah Makam Nabi dan Raudhah saat Haid

Suasana jemaah haji tengah antre masuk ke Raudhah. Foto: Ikhbar/SBH

Ikhbar.com: Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat Dodo Murtado menjelaskan, ada beberapa hukum terkait boleh tidaknya perempuan yang haid saat ziarah ke Makam Nabi dan Raudhah.

Mengutip pendapat Muhammad Athiah Khamis dalam Fiqh al-Nisa fi al-Hajj, Dodo menjelaskan bahwa, Mazhab Maliki mengharamkan secara mutlak bagi perempuan haid untuk lewat atau berdiam diri di dalam masjid.

Meski demikian, terdapat pengecualian pada Mazhab Maliki, yakni jika ada kebutuhan yang sangat mendesak. Misalnya, takut atau menghindari ancaman atau kezaliman.

“Kedua, Mazhab Hanafi dan mazhab Syafi’i membolehkan orang junub, wanita haid dan nifas masuk dan berjalan di dalam masjid, dengan syarat darah haid terjaga untuk tidak menetes, tetapi tidak boleh berdiam diri,” ungkap Dodo, Sabtu, 15 Juli 2023.

Ketiga, lanjut dia, Mazhab Hambali memperbolehkan orang junub, perempuan haid dan nifas “berjalan” di masjid ketika darah belum berhenti dan aman tidak akan menetes dan mengotori masjid, namun tidak boleh berdiam diri. Namun, jika darah haid atau nifas telah terhenti (mampet), wanita tersebut boleh berdiam diri di dalam masjid.

“Keempat, Imam Ahmad, al-Muzani, Ibnu al-Mundzir berpendapat boleh berjalan ataupun berdiam diri dalam masjid karena orang muslim itu tidak najis,” tuturnya.

Mengutip pendapat Imam Syafi’i dalam al-Bayan Fi Madzhab Al-Imam as-Syafi’i, Dodo menyebut jemaah haji sebelum meninggalkan tanah haram Madinah untuk kembali ke Tanah Air disunahkan Ziarah Wada’.

Berikut tata caram Ziarah Wada:

  1. Salat sunnah (mutlak) dua rakaat di Masjid Nabawi.
  2. Berjalan mendekati arah maqbarah Nabi SAW untuk berziarah.
  3. Mengucapkan salam kepada baginda Rasul Saw.
  4. Membaca doa:

اَللَّهُمَّ لَاتَجْعَلْ هَذَا أخِرَ الْعَهْدِ مِنْ حَرَمِ رَسُوْلِ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ وَيَسِّرْلِيْ سَبِيْلَ الْعَوْدَةِ اِلَى الْحَرَمَيْنِ بِمَنِّكَ وَفَضْلِكَ وَارْزُقْنِيَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَرُدَّنَا سَالِمِيْنَ مَقْبُوْلِيْنَ.

“Ya Allah, jangan Engkau jadikan ziarah di tanah haram rasul-Mu sebagai ziarah yang terakhir. Mudahkanlah aku ya Allah untuk kembali lagi ke Makkah dan Madinah dengan mudah atas anugrah-Mu. Berilah maaf kepadaku atas kesalahan dan berilah aku keselamatan di dunia dan akhirat, dan kembalikan kami ke kampung halaman dalam keadaan selamat dan beruntung.”

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.