Ikhbar.com: Sejumlah pekerja laki-laki di sebuah perusahaan telekomunikasi di Tokyo, Jepang mengikuti simulasi nyeri menstruasi atau haid. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan perangkat canggih itu bertujuan untuk menumbuhkan rasa simpati mereka terhadap kaum perempuan.
Para karyawan di Grup EXEO itu tampak meringis kesakitan ketika perangkat perionoid mulai mengirimkan sinyal listriknya melalui bantalan yang ditempatkan di bawah pusar. Aliran listrik itu bekerja dengan merangsang otot perut bagian bawah hingga menimbulkan sensasi keram.
“Saya tidak bisa bergerak. Ternyata, sakit sekali,” kata salah seorang peserta, Masaya Shibasaki (26), sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat, 8 Maret 2024.
Baca: Warga Jepang Berbondong-bondong Masuk Islam
Alat tersebut merupakan hasil kreasi para peneliti di Nara Women’s University bekerja sama dengan perusahaan startup Osaka Heat Cool.
“Saya sekarang paham bahwa perempuan harus bekerja sambil melawan rasa sakit ini setiap bulan. Sungguh menakjubkan bagaimana perempuan bisa melakukan itu. Saya sangat menghormati mereka,” kata Shibasaki.
Manajemen EXEO mengatakan, simulasi tersebut dilakukan demi menciptakan lingkungan kerja yang menaungi sekitar 90% tenaga kerja laki-laki itu dapat lebih mendukung rekan-rekan perempuan mereka. Termasuk mendukung saat mereka harus mengambil cuti karena menstruasi.
Baca: Hukum Ceraikan Istri karena tak Ada Bercak Darah di Malam Pertama
Perusahaan di Jepang diwajibkan secara hukum untuk mengizinkan perempuan mengambil cuti haid. Namun, tidak ada kewajiban untuk melakukan pembayaran honor di saat cuti tersebut. Belum lagi, survei menunjukkan bahwa sekitar separuh pekerja perempuan tidak pernah mengambil cuti tersebut.
“Kami berharap mereka yang mengalami (nyeri haid) hari ini kembali ke tempat kerja mereka dan mengungkapkan perasaan mereka, serta menyebarkan pemahaman mereka,” kata Kepala Hubungan Masyarakat EXEO, Maki Ogura.