Dukung Palestina, Supermarket Terbesar Italia Boikot Produk Israel

Supermarket Coop Alleanza 3.0 yang merupakan ritel makanan terbesar di Italia memboikot produk-produk Israel sebagai wujud dukungan terhadap rakyat Palestina. Foto: Echo Chamber

Ikhbar.com: Jaringan ritel makanan terbesar di Italia, Supermarket Coop Alleanza 3.0, mengumumkan penghentian penjualan produk-produk asal Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang terdampak perang dan krisis kelaparan di Gaza.

Langkah ini menjadikan Coop Alleanza 3.0 sebagai jaringan supermarket besar pertama di Italia yang mengambil sikap demikian.

Produk-produk seperti kacang Israel, saus tahini, dan alat pembuat air soda bermerek SodaStream telah ditarik dari rak toko. Sebagai gantinya, mereka kini mulai menjual minuman bersoda Gaza Cola yang pro-Palestina.

Baca: Keuntungan Gaza Cola akan Dipakai untuk Bangun RS yang Hancur Dirudal Israel

“Kami tidak bisa tinggal diam atas kekerasan yang terus berlangsung di Jalur Gaza dan menyerukan penghentian segera operasi militer,” demikian pernyataan resmi perusahaan, dikutip dari Al Arabiya, pada Senin, 30 Juni 2025.

Coop Alleanza 3.0 memiliki hampir 350 toko di delapan wilayah Italia, mulai dari Friuli-Venezia Giulia di utara hingga Puglia di selatan.

Supermarket Coop di wilayah Florence serta kawasan tengah Italia seperti Tuscany, Lazio, dan Umbria juga mengikuti langkah serupa, meskipun mereka menekankan bahwa kebijakan ini bukan merupakan boikot formal terhadap Israel.

Baca: Akhirnya Eropa pun Muak dengan Israel?

Di hari yang sama, jaringan ritel makanan Inggris, Co-op Group, yang terpisah dari Coop Italia, mengumumkan penghentian pengadaan produk dari Israel dan 16 negara lain yang dianggap terlibat pelanggaran HAM dan hukum internasional.

Sebagai respons, pemerintah Israel membantah keras tuduhan kejahatan perang maupun pelanggaran hukum internasional di Gaza dan Tepi Barat.

Langkah ini menjadi bagian dari gelombang protes internasional dari konsumen dan pelaku usaha terhadap perang di Gaza, yang telah menelan ribuan korban jiwa dan memicu krisis kemanusiaan.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.