Ikhbar.com: Puasa Ramadan bukanlah sebentuk kewajiban yang baru diperintahkan setelah kehadiran agama Islam. Hal itu selaras dengan dalil kewajiban puasa Ramadan dalam QS. Al-Baqarah: 183. Allah Swt berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kiai Yoyon Syukron Amin menyebut ada sejumlah tafsir mengenai siapa dan bagaimana cara orang-orang terdahulu berpuasa.
“Namun, yang paling masyhur adalah bahwa yang dimaksud dari ‘orang sebelum kamu’ itu adalah kaum Yahudi dan Nasrani,” kata Kang Yoyon, sapaan akrabnya, dikutip dari akun Youtube LDNU Kab. Cirebon, Kamis, 30 Maret 2023.
Menurutnya, hal itu berdasarkan pendapat Imam As-Sya’bi dan Ibnu Qatadah saat menafsiri ayat tersebut dengan kalimat:
التشبه يرجع الى وقته وقدره
“Penyerupaan itu kembali pada waktu dan kadar waktunya.”
“Akan tetapi, ketika kaum Nasrani di bulan Ramadan bertepatan dengan musim panas, sehingga mereka menggeser dari musim semi. Mereka berpendapat, pemindahan waktu itu berdampak pada keharusan kifarat, maka mereka berinisiatif menambahkan puasanya 20 hari. Jadi total mereka berpuasa 50 hari,” katanya, dalam ceramah berbahasa Cirebon tersebut.
Pengasuh Asrama Putri Darul Hasanah Pondok Pesantren Ketitang Cirebon itu menjelaskan, pendapat tersebut berbeda dengan penjelasan dari Imam Mujahid.
“Kalau menurut Imam Mujahid, orang-orang terdahulu itu tidak hanya sebatas kaum Yahudi dan Nasrani, tetapi seluruh kaum sebelum kerisalahan Nabi Muhammad Saw,” kata dia.
Menurutnya, perintah puasa Ramadan ini juga menjadi sebagian dari bukti bahwa Islam adalah agama yang sempurna.
“Islam datang untuk menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, termasuk dalam hal kewajiban ibadah puasa dalam bulan Ramadan,” katanya.
