Ikhbar.com: Dai kondang Ustaz Adi Hidayat (UAH) menilai konteks imsak saat puasa di bulan Ramadan kerap dipahami kurang tepat. Menurutnya, saum, siyam, dan imsak sebenarnya adalah nama lain untuk puasa.
Dikutip dari tayangan YouTube Adi Hidayat Official, UAH menjelaskan bahwa jika seseorang sudah mencapai waktu imsak, maka artinya mereka sudah mulai berpuasa.
“Nama lain dari saum dan siyam adalah imsak, jadi ada tiga, satu saum, dua siyam, tiga imsak” kata UAH dikutip pada Senin, 27 Maret 2023.
Adapun waktu dimulainya puasa dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 187. Pada ayat tersebut, jelas UAH, disebutkan bahwa umat Muslim bebas makan dan minum selama sahur hingga fajar.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa waktu fajar menandakan masuknya waktu subuh, yang ditandai dengan azan.
Oleh karena itu, kata dia, ketika azan subuh berkumandang, umat Muslim tidak boleh makan dan minum lagi.
“Maka jika sudah disebutkan imsak artinya anda puasa,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa ada kesalahpahaman mengenai waktu imsak, yang sebenarnya adalah tanbiih atau persiapan.
“Waktu fajar menandakan telah masuk waktu subuh yang ditandai dengan azan, jadi kalo audah azan anda gak boleh makan dan minum lagi,” jelas sosok yang juga Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Ia menceritakan, pada zaman Rasulullah Saw pernah kejadian yang membuat para sahabat terkejut karena harus menghentikan makan saat azan subuh berkumandang. Saat itu para sahabat kemudian mendatangi Rasulullah Saw untuk meminta solusi.
Rasulullah Saw meresponsnya dengan memerintahkan dua orang sahabat, Abdullah bin Abi Ummu Maksum dan Abdullah bin Mas’ud, untuk memberikan peringatan sebelum azan subuh.
Abdullah bin Abi Ummu Maksum diperintahkan untuk mengumandangkan azan sebelum Bilal sebagai tanda bagi umat Muslim untuk bersiap-siap saat sahur.
“Sedangkan Abdullah bin Mas’ud diperintahkan untuk membaca 50 ayat Al-Qur’an setelah sahabat yang pertama mengumandangkan azan,” kata UAH.
Setelah kedua sahabat tersebut selesai memberikan peringatan, terang dia, barulah Bilal mengumandangkan azan subuh, yang sekaligus menjadi tanda dimulainya puasa.
“Dengan demikian, waktu imsak yang selama ini dipahami oleh banyak orang sebenarnya merujuk pada tanbiih atau persiapan menjelang waktu subuh dan bukanlah waktu yang menandakan bahwa seseorang tidak boleh makan dan minum lagi,” tandasnya.