Ikhbar.com: Tak kalah dengan Ramadan, bulan Syawal juga mengandung banyak keutamaan. Selain disunahkan berpuasa, ibadah lain yang cukup dianjurkan untuk dilaksanakan usai perayaan Idulfitri adalah salat sunah Utaqa.
“(Salat Utaqa) Dilaksanakan khusus bulan Syawal. Tanggal dan hari kapan saja, di waktu siang atau pun malam,” terang Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Annidhomiyah, Cirebon, Jawa Barat, KH Syafi’i HW, Ahad, 23 April 2023.
Kiai Syafi’i, sapaan akrabnya, menjelaskan, salat sunah tersebut didirikan sebanyak delapan rakaat dengan empat kali salam. “Setelah Al-Fatihah, baca surat Al-Ikhlas sebanyak lima belas kali,” katanya.
Adapun niat salat Utaqa adalah sebagai berikut:
اصلي سنة العتقاء ركعتين لله تعالي
Ushalli sunnatal utaqa’i rak’ataini lillahi ta’alaa
“Saya berniat salat Utaqa dua rakaat karena Allah Swt.”
“Idealnya dilaksanakan delapan rakaat dengan empat kali salam. Kemudian setelah selesai, baca tasbih sebanyak 70 kali, dan shalawat 70 kali, disambung membaca doa yang dihajati,” ungkap Kiai Syafi’i.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, dalam Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla menerangkan bahwa salat sunah Utaqa memiliki keutamaan untuk memenuhi setiap hajat yang ingin dicapai.
Dalam kitab tersebut, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mencantumkan hadis berikut:
قال النبي صلى الله عليه وسلم: والذي بعثني بالحق ما من عبد يصلي هذه الصلاة إلا أنبع الله له ينابيع الحكمة في قلبه وأنطق به لسانه وأراه داء الدنيا ودواءها. والذي بعثني بالحق ما من عبد يصلي هذه الصلاة كما وصفت لا يرفع رأسه من آخر سجدة حتى يغفر الله له وإن مات مات شهيدا مغفورا له. والذي بعثني بالحق ما من عبد يصلي هذه الصلاة في السفر إلا سهل الله عليه السير والذهاب إلى موضع مراده. وإن كان مديونا قضى الله دينه. وإن كان ذا حاجة قضى الله حوائجه. والذي بعثني بالحق ما من عبد يصلي هذه الصلاة إلا أعطاه الله تعالى بكل حرف وبكل آية مخرفة في الجنة، قيل وما مخرفة يا رسول الله؟ قال صلى الله عليه وسلم: بساتين في الجنة يسير الراكب في ظل شجرة من أشجارها مئة سنة ثم لا يقطعها
“Rasulullah Saw bersabda, ‘Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini, melainkan Allah alirkan mata air hikmah di hatinya; Allah gerakkan lisannya untuk mengucapkan kalimat-kalimat mengandung hikmah; dan Allah perlihatkan kepadanya penyakit sekaligus obat dunia. Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini sebagaimana aku tunjukkan, melainkan Allah mengampuninya setiap kali ia mengangkat kepalanya dari sujud. Kalaupun ia meninggal, maka kematiannya dinilai sebagai syahid yang membawa ampunan Ilahi. Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini di perjalanan, melainkan Allah mudahkan perjalanan berangkat hingga pulang ke tempat yang dituju. Kalaupun ia tengah menanggung utang, niscaya Allah akan menutup utangnya. Kalaupun ia sedang berhajat, niscaya Allah luluskan hajatnya. Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini, melainkan Allah berikan kepadanya sebuah makhrafah untuk setiap huruf dan setiap ayat yang dibacanya.’ Sahabat bertanya, ‘Apa itu makhrafah ya Rasul?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Makhrafah adalah sebuah taman di surga dimana seorang berkuda yang berjalan di bawah naungan salah satu pohon di dalamnya selama seratus tahun tidak juga mencapai tepi naungan itu.”
Utaqa bermakna pembebasan. Allah Swt akan membebaskan orang yang mengamalkan salat sunah ini dari impitan utang dan juga akan memenuhi hajat mereka.