Ikhbar.com: Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), serta Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Istana Negara, pada Rabu, 21 Februari 2024.
Pelantikan keduanya dilakukan secara bersamaan sesuai Keputusan Presiden Nomor 34/P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024, yang ditetapkan Presiden Joko Widodo di Jakarta, tanggal 20 Februari 2024.
Jabatan merupakan amanat yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itu, mereka dibimbing untuk mengucapkan sumpah dan janji yang dipandu langsung Presiden Jokowi.
“Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata kedua menteri baru itu bersamaan.
Baca: Kisah Reshuffle Mengagumkan di Masa Kejayaan Islam
Berharap jalan lurus
Selain sumpah, penerima jabatan juga disarankan mengucap doa agar Allah Swt membimbing jalan yang lurus hingga mampu menunaikan amanat itu dengan semestinya. Tidak cuma berlaku bagi menteri, pejabat publik, dan sejenisnya, membaca doa saat menerima jabatan baru juga perlu dilakukan setiap Muslim di sektor pekerjaan apapun.
Syekh Muhammad Shiddiq Al-Qonujiy dalam Nazlul Abrar bil Ilm al-Ma’tsur min al-Ad’iyah wal Adzkar merekomendasikan satu doa yang layak dibaca saat mendapatkan jabatan baru. Doa itu bertujuan agar Allah Swt memberikan kebaikan atas segala anugerah yang sudah diberikan. Berikut adalah redaksi doa ketika mendapatkan jabatan baru:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Allaahumma inni as aluka khairaha wa khaira maa jabaltahaa ‘alaihi wa a’uudzu bika min syarrihaa wa min syarri maa jabaltaanhaa ‘alaihi.
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebaikannya (anugerah/jabatan) dan kebaikan apa yang Engkau ciptakan pada dirinya. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan apa yang Engkau ciptakan pada dirinya.”
Baca: Doa Dihindarkan dari Reshuffle hingga PHK
Rutinitas baru
Selain itu, amanat, jabatan, pangkat, dan posisi, dan pekerjaan baru tentu akan menghadirkan kebiasaan dan rutinitas yang baru pula. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin juga menyarankan agar setiap Muslim yang hendak menekuni pekerjaan maupun pengalaman baru agar membaca doa berikut:
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
Rabbana atina min ladunka rahmatan, wa hayyi’ lana min amrina rasyadan. Rabbisyrah li shadri, wa yassir li amri.
“Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku.”