Ikhbar.com: Mazhab Syafi’i mengharuskan niat puasa Ramadan dilakukan setiap malam. Namun tak sedikit akibat aktivitas yang padat atau hal lain masyarakat muslim lupa melangsungkan niat pada malam hari.
Ulama menganjurkan untuk niat puasa satu bulan penuh di malam pertama Ramadan. Tujuannya, apabila suatu hari seseorang lupa untuk niat, maka puasanya tetap sah.
Hal itu karena dicukupkan dengan niat satu bulan penuh tersebut dengan mengikuti (taqlid) pada mazhab Maliki.
Meski demikian, Imam Al-Qulyubi dalam Hasyiyah Al-Qulyubi menggarisbawahi, niat puasa Ramadan satu bulan penuh tersebut dilakukan sebagai antisipasi apabila seseorang lupa niat puasa.
Sehingga, tulis Imam Al-Qulyubi, untuk setiap malamnya tetap diwajibkan niat seperti biasa, sebagaimana pendapat mazhab Syafi’i.
Ia menegaskan, bacaan niat puasa Ramadan sebulan penuh itu ditujukan untuk menunjukkan keseriusan dalam menjalankan ibadah puasa.
وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيدُ الْإِمَامِ مَالِكٍ فِي يَوْمٍ نَسِيَ النِّيَّةَ فِيهِ مَثَلًا لِأَنَّهَا عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيعِ الشَّهْرِ
“Disunnahkan pada malam pertama bulan Ramadan untuk niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil memanfaatkan pendapat Imam Malik pada suatu hari yang lupa untuk berniat di dalamnya. Karena beliau menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya di semua malam Ramadan.”
Hal senada juga disebutkan KH Ahmad Idris Marzuqi dalam Sabil al-Huda yang menyebutkan bahwa niat puasa untuk sebulan hanya bentuk antisipasi.
Menurutnya, niat puasa Ramadan seperti pada umumnya juga harus tetap dibaca setiap malam.
Berikut bacaan niat puasa Ramadan untuk sebulan penuh adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta’ala
Artinya, “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah.”