Monday, May 29, 2023
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
No Result
View All Result
Home Headline

Belajar Etika Kritik Sosial dari Kisah Nabi Musa

by Redaksi
March 4, 2023
in Headline, Risalah
A A
Belajar Etika Kritik Sosial dari Kisah Nabi Musa

Ilustrasi Nabi Musa (Foto: Dok. Pinterest)

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Iin Sholihin (Alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon)

REFORMASI berarti menempatkan Hak Asasi Manusia (HAM) pada tempat yang tinggi. HAM menjadi suatu hal yang sangat dilindungi dan dihormati negara. Pasca orde baru, negara lebih responsif terhadap kondisi HAM di Indonesia.

Salah satunya adalah terkait kebebasan berekspresi dan berpendapat. Era reformasi yang ditandai berakhirnya orde baru pada tahun 1998 menjamin hak warga negara dalam mengekspresikan pendapat dan gagasannya. Reformasi telah menjadi titik awal kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Pasalnya, di era orde baru kebebasan berpendapat sangat terbatas. Media massa sebagai penyalur informasi pun senantiasa dikontrol oleh pemerintah. Jika ada yang berani menyuarakan kritik kepada pemerintah akan dianggap provokator dan dituding sebagai ancaman terhadap kedaulatan negara.

ArtikelTerkait

Makna Strategis Kunjungan Presiden Iran ke Indonesia

Metode Pendidikan Para Nabi dan Rasul

Hadis-hadis tentang Pendidikan

Tips Umrah bareng Anak

Oleh karena itu, tidak heran pada masa itu banyak cendikiawan yang kerap melontarkan kritikan kepada pemerintah berakhir menjadi tahanan politik. Bahkan, buku-buku berhaluan kiri seperti karya Pramoedya Ananta Noer yang diberangus dan dibakar.

Berbeda dengan era reformasi, kebebasan berpendapat menjadi sorotan utaman. Banyak regulasi nasional yang mengatur serta menjamin kebebasan berpendapat bagi setiap warga negara Indonesia. Di antaranya adalah Undang-Undang NO 39 Tahun 1999 yang menyatakan, setiap orang bebas mengeluarkan dan menyebarluaskan pendapatnya, baik secara lisan atau tulisan melalui media cetak maupun elektronik, dengan memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa.

Kebebasan mengungkapkan pendapat bukan lagi hal yang sulit pasca reformasi. Pemerintah dengan sistem demokrasinya telah membebaskan warganya untuk menyuarakan saran dan aspirasinya untuk kemajuan Bangsa Indonesia.

Di berbagai media massa atau platform media sosial, kita bisa melihat dan membaca beragam kritik dan saran yang ditujukan kepada pemerintah. Kebebasan itu tidak ada yang melarang atau membatasi.

Namun, terkadang kebebasan berpendapat itu menjadikan masyarakat melebihi batas. Ia yang seharusnya mengutarakan aspirasi atau kritik, malah justru yang terlihat adalah cacian atau hinaan.

Fenomena itu banyak dijumpai di media sosial. Tidak sedikit masyarakat yang tidak sejalan dengan pemerintah melontarkan kritik dengan nada cercaan atau hinaan. Sehingga, esensi kritiknya tidak tersampaikan.

Kisah Nabi Musa dan Fir’aun

Prof Dr KH Said Aqil Siroj di dalam ceramahnya pernah mengatakan, masyarakat dalam menyampaikan kritiknya kepada pemerintah hendaknya belajar dari kisah Nabi Musa As. Ketika Nabi Musa ditugaskan oleh Allah Swt, beliau diperintahkan untuk menyampaikan ajarannya kepada Firaun dengan bahasa yang santun dan sopan.

Ajaran Nabi Musa merupakan bentuk kritik terhadap kepercayaan yang diyakini Firaun dan pengikutnya. Pada waktu itu, Firaun bahkan mengklaim dirinya sebagai Tuhan yang harus disembah oleh umatnya. Nabi Musa hadir untuk meluruskan kesalahan-kesalahan serta menghapus kezaliman Firaun dan pengikutnya.

Kisah itu terekam jelas dalam Surah Thaha ayat 44, “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut” (QS.Tahah: 44).

Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan, Firaun merupakan simbol dari keburukan dan kesombongan. Sedangkan Nabi Musa merupakan kekasih dan hamba pilihan Allah Swt. Namun, Allah memerintahkan Nabi Musa saat berdialog dengan Firaun dengan bahasa yang santun dan lembut.

Hal ini sejalan dengan pendapatnya Syekh Abdurrahman bin Nashir di dalam Tafsir As-sa’di. Dijelaskan bahwa kata layyin bermakna sopan, lembut dan tidak kasar, baik ucapan atau tindakan. Yang artinya frase qoulan layyinan itu diekspresikan saat menyampaikan kritik dengan kata-kata lembut dan tidak menampilkan ekspresi kasar dan tidak meluap-luap penuh kesombongan.

Sementara Imam Ibnu Asyur dalam tafsir St-tahrir wa Tanwir memaparkan, qoul layin artinya perkataan yang menunjukkan rasa nyaman kepada orang yang diajak dialog. Oleh karena itu, penutur ketika mengajak bicara lawannya harus disertai logika yang benar dan logis. Sehingga dapat membedakan mana yang haq dan bathil.

Al-Qur’an telah mengajarkan bagaiman mengutarakan kritik kepada orang lain. Siapapun itu, kritik harus disampaikan dengan ekspresi yang santun. Toh, kita sendiri tidak sebaik Nabi Musa dan pemerintah tidak seburuk Firaun.

Indonesa sebagai negara yang mayoritas beragama Islam sudah sepatutnya mengekspresikan kritiknya dengan santu, bukan hinaan atau cacian. Kritik dengan bahasa yang lembut dan logis akan mudah diterima serta membekas di dalam hati. Bukankah Al-Qur’an mengajarkan demikian?

Wallahu A’lam…

Baca artikel kami lainnya di Google News.

Tags: HAMKritik SosialNabi Musa
ShareTweetSendShare
Previous Post

Cara Bijak Menyikapi Perbedaan Hasil Penetapan Awal Ramadan versi NU dan Muhammadiyah

Next Post

Inspirasi Outfit Sarung Kekinian saat Ramadan

Next Post
Inspirasi Outfit Sarung Kekinian saat Ramadan

Inspirasi Outfit Sarung Kekinian saat Ramadan

Bacaan Niat Puasa Ramadan untuk Satu Bulan Penuh

Bacaan Niat Puasa Ramadan untuk Satu Bulan Penuh

5 Cara Persiapkan Kondisi Tubuh Jelang Ramadan

5 Cara Persiapkan Kondisi Tubuh Jelang Ramadan

58% Anak Muda Indonesia Ogah Cepat Menikah

58% Anak Muda Indonesia Ogah Cepat Menikah

Sehat Pra-puasa, Cara Terbaik Sambut Ramadan

Sehat Pra-puasa, Cara Terbaik Sambut Ramadan

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemerintah Sepakat 1 Ramadan 1444 H Kamis Besok

Jika Pemerintah Tetapkan Lebaran Sabtu, Apakah Jumat Tetap Wajib Berpuasa?

April 20, 2023
Kemenag Buka Kesempatan Santri Kuliah di Al-Azhar Mesir

Kemenag Buka Kesempatan Santri Kuliah di Al-Azhar Mesir

May 12, 2023
Link Download Logo Harlah ke-63 PMII

Link Download Logo Harlah ke-63 PMII

April 1, 2023
Adab Bersilaturahmi ke Mantan Suami atau Istri

Adab Bersilaturahmi ke Mantan Suami atau Istri

March 10, 2023
Gus Menteri Dorong Sinergi Lintas Pesantren

Gus Menteri Dorong Sinergi Lintas Pesantren

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Gus Menteri Dorong Sinergi Lintas Pesantren

Gus Menteri Dorong Sinergi Lintas Pesantren

May 29, 2023
Jemaah Haji Diminta Bawa Alat Pelindung Diri saat Ziarah di Madinah

Jemaah Haji Diminta Bawa Alat Pelindung Diri saat Ziarah di Madinah

May 28, 2023
Dasar Hukum Badal Haji

Dasar Hukum Badal Haji

May 28, 2023
Lazisnu Cirebon Galang Dana untuk Pesantren di Lapas

Lazisnu Cirebon Galang Dana untuk Pesantren di Lapas

May 28, 2023
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan

Segenap kabar kami sajikan melalui prinsip kemanfaatan jurnalisme, lebih tepatnya jurnalisme keislaman yang berkeadaban

Ikuti Kami

Kanal

  • Berita
  • Doa
  • Headline
  • Indana
  • Konsultasi
  • Nisa
  • Risalah
  • Sirah
  • Syariah
  • Tadris
  • Tasawuf
  • Tekno
  • Tips
  • Tsaqafah
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerja Sama

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In