Ikhbar.com: Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kian dekat. Pesta demokrasi regional yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota itu kini telah memasuki masa pendaftaran pasangan calon di Komisi Pemilihan Umum (KPU) wilayah masing-masing.
Gelaran Pilkada menjadi ajang penting bagi masyarakat untuk menentukan pemimpin yang akan membawa daerah mereka menuju masa depan yang lebih baik. Namun, dalam perjalanan menuju Pilkada, berbagai tantangan seperti potensi konflik, kecurangan, dan penyebaran informasi yang tidak benar masih menjadi ancaman serius.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari ikhtiar spiritual, doa-doa berikut diharapkan dapat menjadi pilar penopang harapan dan usaha untuk menciptakan Pilkada yang damai, jujur, dan menghasilkan pemimpin yang amanah.
Baca: Agama masih Jadi Patokan Warga Pilih Gubernur Jakarta
Berikut adalah lima doa yang cocok dan penting diamalkan umat Islam menjelang Pilkada 2024:
Doa memohon pemimpin adil dan amanah
Pemimpin yang adil dan amanah adalah harapan terbesar masyarakat dalam setiap Pilkada. Seorang pemimpin yang adil akan menegakkan keadilan tanpa pandang bulu, sementara seorang pemimpin yang amanah akan menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kejujuran dan integritas.
Dalam ajaran Islam, keadilan dan amanah merupakan dua sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, sehingga doa ini menjadi sangat penting untuk dipanjatkan agar Pilkada 2024 menghasilkan pemimpin yang memenuhi kriteria tersebut.
اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا -بِذُنُوْبِنَا- مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُناَ
Allahumma la tusallith ‘alaina -bidzunubina- man la yakhafuka wala yarhamuna.
“Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami -karena dosa-dosa kami,- orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak punya belas kasihan kepada kami.”
Doa tersebut dikutip dari Al-Adzkar al-Muntakhabah min Kalaami Sayyid al-Abrar karya Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf Al-Nawawi Al-Dimasyqi atau yang masyhur dengan nama Imam Nawawi, serta merupakan penggalan dari doa yang lebih panjang berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar berikut:
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنا مِنْ خشيتك ما تحول به بَيْنَنا وبَيْنَ مَعاصِيكَ، وَمِنْ طاعَتِكَ ما تُبَلِّغُنا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ اليَقين ما تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنا مَصَائبَ الدُّنْيا، اللَّهُمَّ مَتِّعْنا بأسْماعنا وأبْصَارِنا وَقُوَّتِنا ما أحْيَيْتَنا، واجْعَلْهُ الوَارِثَ منَّا، وَاجْعَلْ ثأْرنا على مَنْ ظَلَمَنا، وانْصُرْنا على مَنْ عادَانا وَلا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنا في دِينِنا، وَلا تَجْعَلِ الدُّنْيا أكْبَرَ هَمِّنا وَلا مَبْلَغَ عِلْمِنا، وَلا تُسَلِّط عَلَيْنا مَنْ لا يَرْحمُنا
“Ya Allah, curahkanlah kepada kepada kami rasa takut kepada-Mu yang menghalangi kami dari bermaksiat kepada-Mu, dan ketaatan kepada-Mu yang menghantarkan kami kepada surga-Mu, dan curahkanlah keyakinan yang meringankan musibah di dunia. Berilah kenikmatan kami dengan pendengaran kami, penglihatan kami, serta kekuatan kami selama kami hidup, dan jadikan itu sebagai warisan dari kami, dan jadikan pembalasan atas orang yang menzalimi kami, dan tolonglah kami melawan orang-orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami pada agama kami, dan jangan Engkau jadikan dunia sebagai impian terbesar kami, serta pengetahuan kami yang tertinggi, serta jangan engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menyayangi kami.”
Doa memohon kedamaian dan ketenteraman
Dalam situasi politik yang sering kali memanas, kedamaian dan ketenteraman menjadi harapan utama masyarakat. Pilkada yang berlangsung damai akan menciptakan suasana yang kondusif bagi seluruh elemen bangsa untuk berpartisipasi secara sehat dan demokratis.
Oleh karena itu, setiap masyarakat perlu memohon kepada Allah Swt agar Pilkada kali ini berlangsung dengan damai dan jauh dari segala bentuk perselisihan, apalagi tindak kekerasan.
Salah satu doa yang masyhur untuk memohon keamanan dan kedamaian negara adalah sebagaimana yang pernah dipanjatkan Nabi Ibrahim AS, yang diabadikan dalam QS. Al-Baqarah: 126.
رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
Rabbij’al hadza baladan aminan warzuq ahlahu minats tsamarati man amana minhum billahi wal yaumil akhir.
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.”
Baca: Mendoakan Negara Aman Lebih Utama ketimbang Meminta Terhindar dari Kekafiran
Doa memohon kelancaran dan kejujuran
Kelancaran dan kejujuran adalah dua aspek yang sangat diharapkan dalam setiap pelaksanaan Pilkada. Tanpa keduanya, proses demokrasi bisa kehilangan esensinya dan menimbulkan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat.
Doa ini memuat harapan agar seluruh tahapan Pilkada, mulai dari kampanye, pencoblosan, hingga penghitungan suara, berjalan dengan lancar dan transparan, serta dijauhkan dari segala bentuk kecurangan.
رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفٰتِحِيْنَ
Rabbanaftaḥ bainana wa baina qaumina bil-ḥaqqi wa anta khairul-fatiḥin.
“Wahai Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik.” (QS. Al-A‘raf: 89).
Doa memohon petunjuk
Setiap pemilih memiliki tanggung jawab besar dalam menentukan pemimpin yang akan memimpin daerah mereka selama beberapa tahun ke depan. Keputusan yang diambil harus didasarkan pada pertimbangan yang matang dan hidayah dari Allah Swt.
Oleh sebab itu, doa yang bersumber dari salah satu hadis Nabi Muhammad Saw ini dimaksudkan agar para pemilih diberikan hidayah dan kebijaksanaan dalam menentukan pilihan yang terbaik, sesuai dengan nilai-nilai kebaikan dan kemaslahatan.
اللَّهُمَّ إنِّي أَسألُكَ الهُدَى، وَالتُّقَى، وَالعَفَافَ، وَالغِنَى
Allahumma inni as’aluka al huda, wa attuqa, wa al afafa, wa al-ghina.
“Ya Allah, sungguh aku meminta kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, ‘iffah (terjaga dari hal-hal yang buruk) dan kecukupan (merasa cukup dan tidak mengharap apa yang ada pada manusia). (HR. Muslim).
Doa terhindar dari fitnah dan hoaks
Di era informasi digital, penyebaran fitnah dan hoaks sering kali menjadi ancaman serius dalam proses demokrasi. Informasi yang menyesatkan dapat mengaburkan kebenaran dan merusak integritas Pilkada.
Selain berikhtiar untuk tetap teliti dan tidak gampang terpancing provokasi, penting bagi masyarakat untuk memohon perlindungan Allah Swt dari segala bentuk fitnah dan hoaks, agar selalu berada di jalan yang benar dan tidak terjerumus dalam kebatilan.
Syekh Abdul Hamid Ahmad Abu Sulaiman dalam ‘Azmat al-‘Aql al-Muslim mencatatkan doa yang patut dibaca ketika seorang Muslim merasa dihadapkan dengan banyaknya berita yang meragukan:
اللَّهُمَّ أَرِنِي الْحَقَّ حَقًّا وَأَرِنِي الْمُنْكَرَ مُنْكَرًا وَارْزُقْنِي اجْتِنَابَهُ وَأَعِذْنِي مِنْ أَنْ يَشْتَبِهَ عَلَيَّ فَأَتْبَعُ هَوَايَ بِغَيْرِ هُدًي مِنْكَ وَاجْعَلْ هَوَيَ تَبْعًا لِطَاعَتِكَ وَخُذْ رِضًا نَفْسَكَ مِنْ نَفْسِي فِي عَافِيَةٍ وَاهْدِنِي لِمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ فَإِنَّكَ تَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
Allohumma arinil haqqa haqqaa wa arinil munkara munkaraa warzuqnijtinabahu wa a’idznii min ayyasytabiha ‘alayya fa atba’u hawaaya bighairi hudan minka waj’al hawaaya tab’an lithaa-‘atika wa khudz ridhon nafsaka min nafsii fii ‘aafiyatin wahdinii limakhtalafa fiihi minal haqqi bi idznika fa innaka tahdii ilaa shiraathim mustaqiim.
“Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku suatu kebenaran bahwa itu benar, perlihatkan kepadaku suatu yang munkar bahwa itu munkar, dan karuniakanlah (kekuatan) untuk menjauhinya. Jauhkanlah aku dari kebingungan yang menyebabkan aku menuruti hawa nafsuku tanpa adanya petunjuk dari-Mu. Jadikanlah hawa nafsuku untuk senantiasa taat kepada-Mu. Ambillah ridha dari-Mu untukku untuk keselamatan. Berilah petunjuk dengan izin-Mu karena adanya perbedaan di antara yang benar. Sesungguhnya, Engkau Maha Memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”
Pilkada 2024 bukan sekadar proses politik, tetapi juga momentum untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi dan persatuan bangsa. Dengan memanjatkan lima doa tersebut, diharapkan Pilkada dapat berjalan dengan damai, adil, dan menghasilkan pemimpin yang amanah serta membawa keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Semoga Allah Swt mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan dan menjadikan Pilkada sebagai ajang untuk memperkuat persatuan dan kemaslahatan bangsa. Amin.