Ikhbar.com: Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 dan Timnas Korea Selatan (Korsel) U-23 akan bersua di Babak 8 Besar Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, pada Jumat, 26 April 2024. Laga Indonesia vs Korsel dijadwalkan pada pukul 00.30 WIB (dini hari).
Korsel merupakan salah satu tim di Piala Asia U-23 dengan performa yang sangat bagus. Pada tiga laga Grup B, mereka selalu memenangkan pertandingan, termasuk ketika berhadapan dengan Jepang. Hingga di babak ini, tim racikan Hwang Sun-hong itu belum kebobolan sama sekali.
Sementara itu, Indonesia pun masih berada dalam grafik yang positif. Setelah kalah 0-2 dari Qatar pada laga pertama Grup A, Garuda Muda terus bangkit. Mereka menang atas Australia dan Yordania. Performa Indonesia terlihat cenderung menanjak.
Pertemuan terakhir Indonesia dan Korsel pada level U-23 terakhir terjadi pada 2015 silam. Kala itu, Korsel mampu menekuk Indonesia dengan skor 3-0. Namun, banyak pengamat menyebut bahwa kekuatan tersebut tak lagi sama mengingat pencapaian dan kemampuan tim Indonesia telah meningkat cukup drastis setelah diasuh Shin Tae-yong, pelatih yang juga pernah menjadi pemain gemilang dalam Tim Zombie tersebut.
Baca: Media Saudi Sebut Gelandang Indonesia Ini Berpotensi Jadi Bintang Sepak Bola Dunia
Doa kemenangan
Kemenangan dan kekalahan dalam sebuah pertandingan merupakan sesuatu yang niscaya. Akan tetapi, bagi umat Islam, kemenangan dipercaya bisa diraih dengan ikhtiar yang maksimal, ditambah dengan memanjatkan doa kepada Allah Swt.
Al-Imam Al-Allamah Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Nawawi, dalam Al-Adzkar Muntakhabah min Kalaam Sayyid al-Abraar menyebut salah satu doa yang bisa dipanjatkan umat Islam demi meraih kemenangan, termasuk di luar konteks peperangan.
Doa tersebut adalah:
اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ السَّحَابِ وَهَازِمَ الْأَحْزَابِ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ
Allahumma munzilal kitaabi wa mujriya assahaabi wa haazima al-ahzabi ihzimhum wansurnaa alaihim.
“Ya Allah, Yang Menurunkan Kitab, Yang Menjalankan Awan. Hancurkanlah pasukan sekutu, binasakanlah mereka dan tolonglah kami menghadapi mereka.”
Doa tersebut dikutip dari hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, dengan redaksi lengkap sebagai berikut:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ سَالِمٍ أَبِي النَّضْرِ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ وَكَانَ كَاتِبًا لَهُ قَالَ كَتَبَ إِلَيْهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَقَرَأْتُهُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَيَّامِهِ الَّتِي لَقِيَ فِيهَا انْتَظَرَ حَتَّى مَالَتْ الشَّمْسُ ثُمَّ قَامَ فِي النَّاسِ خَطِيبًا قَالَ أَيُّهَا النَّاسُ لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَسَلُوا اللَّهَ الْعَافِيَةَ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوفِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ السَّحَابِ وَهَازِمَ الْأَحْزَابِ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ
“Telah bercerita kepada kami [‘Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Mu’awiyah bin ‘Amru] telah bercerita kepada kami [Abu Ishaq] dari [Musa bin ‘Uqbah] dari [Salim Abu An-Nadhar], mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) ‘Umar bin ‘Ubaidillah, dia adalah seorang juru tulisnya berkata; [‘Abdullah bin Abi Aufaa] radliallahu ‘anhuma menulis surat kepadanya lalu aku bacakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada hari-hari berhadapan dengan musuh Beliau menanti hingga terbenamnya matahari kemudian berdiri berkhothbah di hadapan manusia seraya berkata, ‘Wahai sekalian manusia, janganlah kalianmengharapkan bertemu dengan musuh tapi mintalah kepada Allah keselamatan. Dan bila kalian telah berjumpa dengan musuh bershabarlah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya surga itu terletak di bawah naungan pedang-pedang.’ Kemudian Beliau berdoa, ‘Ya Allah Yang Menurunkan Kitab, Yang Menjalankan awan, hancurkanlah pasukan sekutu, binasakanlah mereka dan tolonglah kami menghadapi mereka.”