Ikhbar.com: Ratusan ribu warga Belanda memadati jalanan Den Haag, menuntut pemerintah Belanda mengambil sikap tegas terhadap agresi militer Israel di Gaza.
Menurut Direktur Oxfam Novib, Michiel Servaes, dikutip dari Al Jazeera, pada Senin, 16 Juni 2025, aksi ini merupakan gelombang kedua dalam empat minggu terakhir dan diikuti lebih dari 150.000 peserta,
Massa bergerak menuju Mahkamah Internasional dengan membawa pesan simbolik: mendesak pembentukan “garis merah” terhadap genosida yang sedang terjadi di Gaza.
Baca: Ribuan Aktivis Lintas Negara Konvoi ke Gaza
Demonstrasi ini digalang oleh sejumlah organisasi HAM internasional, seperti Amnesty International dan Oxfam.
Protes berlangsung di tengah laporan bahwa lebih dari 55.000 warga Palestina telah tewas sejak perang dimulai lebih dari 20 bulan lalu.
Mereka menyerukan sanksi konkret terhadap Israel, dan penghentian blokade kemanusiaan di Gaza.
Para demonstran juga menyerukan diakhirinya serangan Israel ke Iran.
Perdana Menteri Dick Schoof merespons unjuk rasa ini lewat pernyataan di X (dulu Twitter), menyebut kehadiran massa sebagai bentuk keprihatinan dan kemarahan yang sah.
Ia menegaskan bahwa pemerintah Belanda terus mencari cara paling efektif, baik secara terbuka maupun diam-diam, untuk menghentikan kekerasan.
Baca: Ratusan Warga Jerman dan Belanda Kecam Penahanan Kapal Bantuan Gaza
“Kami melihat dan mendengar kalian. Tujuan kita sama: mengakhiri penderitaan di Gaza secepat mungkin,” tulisnya
Salah satu peserta, Salih el Saddy, seorang dokter, menyampaikan bahwa menyaksikan tragedi kemanusiaan di Gaza sebagai tenaga medis sangat menyakitkan.
Aksi solidaritas serupa juga terjadi di Belgia, Turki, Brasil, dan Yunani, seluruhnya menyerukan penghentian segera perang di Gaza.