Ratusan Warga Jerman dan Belanda Kecam Penahanan Kapal Bantuan Gaza

Ratusan orang berkumpul di depan Balai Kota Berlin di Lapangan Neptunbrunnen untuk memprotes serangan Israel baru-baru ini terhadap kapal bantuan sipil "Madleen," yang sedang dalam perjalanan menuju Gaza membawa pasokan kemanusiaan. Foto: Anadolu Agency

Ikhbar.com: Sekitar ratusan orang berkumpul di Alexanderplatz, Berlin, Jerman, untuk memprotes tindakan militer Israel yang mencegat kapal bantuan kemanusiaan Madleen menuju Gaza.

Mengutip dari Anadolu Agency, pada Selasa, 10 Juni 2025, aksi bertajuk Stop the Attack on the Madleen ini berlangsung damai, dan dikawal kepolisian tanpa insiden besar.

Protes tersebut menyusul penyitaan kapal Madleen oleh Angkatan Laut Israel pada Ahad malam, sesaat sebelum mencapai perairan Gaza.

Kapal sepanjang 18 meter itu berangkat dari Catania, Italia, pada 1 Juni 2025, dengan misi menembus blokade Israel atas Gaza yang telah diberlakukan sejak 2007.

Baca: Kapal Bantuan Gaza Aktivis Greta Thunberg Disita Israel

Di dalam kapal terdapat 12 orang, terdiri dari 11 aktivis dan satu jurnalis. Beberapa tokoh di antaranya adalah aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg, anggota Parlemen Eropa asal Prancis-Palestina Rima Hassan, dan jurnalis Omar Faiad dari Al Jazeera Mubasher. Seluruh penumpang kini ditahan otoritas Israel.

Menurut penyelenggara, Madleen membawa bantuan mendesak seperti susu formula bayi, beras, tepung, popok, pembalut, alat desalinasi air, obat-obatan, tongkat bantu jalan, dan prostetik untuk anak-anak.

Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa pencegatan ini dilakukan sesuai kebijakan blokade laut terhadap Gaza demi alasan keamanan. Namun, insiden ini memicu kecaman internasional dan perhatian dari berbagai organisasi kemanusiaan.

Sementara itu, ratusan orang juga menggelar unjuk rasa di Den Haag, Belanda, untuk mengecam tindakan Israel tersebut.

Baca: Banyak Makan Korban, Bantuan AS-Israel untuk Gaza Disetop

Aksi tersebut sempat diintervensi aparat keamanan, yang memicu ketegangan singkat antara pengunjuk rasa dan polisi. Meski demikian, situasi segera terkendali.

Aksi-aksi solidaritas ini menunjukkan semakin kuatnya tekanan publik internasional terhadap kebijakan blokade Israel di Gaza, khususnya yang menghambat masuknya bantuan kemanusiaan bagi warga sipil.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.