Ikhbar.com: Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata. Konflik selama 15 bulan telah menyebabkan puluhan ribu warga Palestina kehilangan nyawa, dan mengobarkan ketegangan di Timur Tengah.
Gencatan senjata yang berlaku mulai Ahad itu mencakup penarikan bertahap pasukan Israel, serta pembebasan sandera oleh Hamas.
Baca: Gencatan Senjata, Ini Poin-poin yang Disepakati Israel dan Palestina
Mengutip dari Reuters, data dari satelit Copernicus Sentinel-1 mengungkapkan skala kehancuran yang luar biasa di Jalur Gaza. Sekitar 60% bangunan di wilayah itu dilaporkan mengalami kerusakan atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel.
Interpretasi dari citra satelit Copernicus Sentinel-1 memperlihatkan area yang rusak di Jalur Gaza, ditandai dengan warna coklat.
Kerusakan paling signifikan tercatat di Gaza Utara, dengan 70% bangunan rusak, sementara di Kota Gaza, tingkat kehancuran mencapai 74%.
Bahaya lain muncul dari debu bangunan yang hancur, yang mengandung bahan berbahaya dan menimbulkan risiko kesehatan serius bagi penduduk Gaza. Kondisi ini diperburuk dengan keberadaan amunisi yang belum meledak serta kontaminan lain, terutama di kamp-kamp pengungsi.
Tingkat kerusakan di kota-kota sepanjang Jalur Gaza akibat serangan Israel
Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, serangan udara Israel dilaporkan masih berlangsung. Pada Kamis malam, setidaknya 70 orang di Gaza tewas akibat serangan tersebut.
Baca: Israel-Palestina Gencatan Senjata, Lalu Apa?
Situasi ini meninggalkan tantangan berat untuk membersihkan puing-puing, memulihkan infrastruktur, dan menangani berbagai risiko kesehatan, serta keamanan yang muncul akibat konflik berkepanjangan ini.