Ikhbar.com: Roket Starship milik SpaceX mengalami kehancuran di udara, beberapa menit setelah diluncurkan dari Texas. Kejadian ini memaksa maskapai penerbangan di atas Teluk Meksiko untuk mengubah rute, demi menghindari risiko puing-puing jatuh.
Insiden ini terjadi delapan menit setelah peluncuran, ketika SpaceX kehilangan kontak dengan roket generasi terbaru tersebut. Starship membawa muatan uji berupa satelit tiruan tanpa awak.
Federal Aviation Administration (FAA) sempat memperlambat, dan mengarahkan ulang pesawat di sekitar zona berbahaya. Namun, setelah situasi terkendali, operasi penerbangan kembali normal.
Kegagalan ini mencuat hanya sehari setelah Blue Origin, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, berhasil meluncurkan roket New Glenn ke orbit untuk pertama kalinya. Situasi ini menambah tekanan pada SpaceX.
Starship yang disebut sebagai “generasi baru” dirancang dengan peningkatan signifikan, dan sejatinya dijadwalkan mendarat di Samudra Hindia satu jam setelah peluncuran.
CEO SpaceX, Elon Musk, mengungkapkan bahwa insiden tersebut disebabkan kebocoran internal bahan bakar oksigen cair yang memicu tekanan berlebih, hingga akhirnya roket pecah.
Baca: Lab Penelitian Otak Milik Elon Musk Dianggap Bermasalah
“Sejauh ini tidak ada yang menyarankan untuk menunda peluncuran berikutnya pada bulan depan,” ujar Musk, dikutip dari Reuters, pada Jumat, 17 Januari 2025.
Meskipun demikian, salah satu komponen sistem peluncuran, bagian Super Heavy booster, berhasil kembali ke landasan seperti yang direncanakan.
Kendati kegagalan ini menjadi kemunduran, SpaceX tetap optimistis untuk melanjutkan pengujian Starship hingga 12 kali sepanjang tahun ini.
Baca: Suhu Bumi Melonjak Lebih Panas ketimbang Tahun Lalu
“Sukses tidak pasti, tetapi hiburan dijamin!” tulis Musk di akun X miliknya.