Gelang Pelacak Kebugaran Bisa Sebabkan Kanker

Ilustrasi penggunaan band smartwatch atau gelang pelacak kebugaran. Foto: Pexels/Ketut Subiyanto.

Ikhbar.com: Sebuah penelitian terbaru dari University of Notre Dame, Amerika Serikat (AS), mengungkapkan bahwa band smartwatch atau gelang pelacak kebugaran mungkin mengandung kadar tinggi bahan kimia beracun PFAS, yang dikenal sebagai “bahan kimia selamanya.”

PFAS terkenal karena sifatnya yang tidak terurai secara alami, kecenderungannya untuk terakumulasi dalam tubuh, serta hubungannya dengan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk kanker dan gangguan fungsi hati.

Studi ini menguji 22 merek band smartwatch, dan menemukan bahwa 15 di antaranya positif mengandung PFAS, dengan kadar yang jauh melampaui tingkat yang biasanya ditemukan dalam produk konsumen.

Baca: Minum Kopi Bagus untuk Kesehatan Jantung? Begini Penjelasan Studinya

“Jauh lebih tinggi daripada kebanyakan PFAS yang pernah kita lihat pada produk konsumen,” ungkap salah satu peneliti yang terlibat, Graham Peaslee, dikutip dari The Guardian, pada Kamis, 16 Januari 2025.

Meskipun tingkat penyerapan PFAS melalui kulit belum sepenuhnya dipahami, peneliti menyoroti kekhawatiran terkait penggunaan band yang terus-menerus menempel pada pergelangan tangan.

Baca: Daftar Makanan dengan Antioksidan Tinggi, Jaga Kesehatan dan Cegah Penuaan Dini

PFAS umumnya digunakan sebagai agen penahan air pada berbagai produk konsumen. Namun, penelitian ini menemukan bahwa tingkat PFAS pada band smartwatch sebanding dengan yang ditemukan pada perlengkapan pemadam kebakaran.

Merek-merek besar seperti Nike, Apple, Fitbit, dan Google termasuk yang diuji. Pada umumnya, beberapa band menggunakan istilah “fluoroelastomer,” yang menunjukkan keberadaan PFAS.

Peaslee merekomendasikan band silikon sebagai alternatif yang lebih aman. Ia juga menyarankan konsumen untuk lebih mempertimbangkan faktor ini saat memilih smartwatch di masa depan.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.