Ikhbar.com: Sejumlah anak muda di Cina kompak untuk pensiun dini di tengah usia yang masih terbilang produktif. Mereka memilih meninggalkan pekerjaan penuh tekanan demi menjalani hidup yang lebih santai dan tenang secara mental.
Langkah ini diambil sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya kerja keras ekstrem yang selama ini mendominasi. Gaya hidup tersebut kini menarik perhatian luas karena dilakukan generasi muda berusia 20 hingga awal 30-an.
Salah satu contohnya adalah Wang Dong, pria 29 tahun itu memutuskan hengkang dari dunia kerja di sektor perhotelan. Ia kini tinggal di Dali, Yunnan, sebuah kota kecil yang tenang di tepi danau. Tempat ini dikenal sebagai pelarian kaum muda berjiwa bebas.
“Kita semua punya hal-hal dalam hidup yang terjadi bersamaan, dan kita harus memberi ruang untuk menikmati saat ini,” ujar Wang dikutip dari AFP pada Rabu, 14 Mei 2025.
Baca: Gen Z Cina Sebut Diri ‘Manusia Tikus’, Apa Maksudnya?
Kini, hari-hari Wang diisi dengan aktivitas menenangkan seperti berlatih menyeduh teh tradisional, mengunjungi kuil, berjalan-jalan santai, hingga hanya menikmati waktu luang tanpa target tertentu.
“Saya tidak punya rencana besar ke depan,” ucapnya.
Dali telah berkembang menjadi surga baru bagi anak muda yang ingin beristirahat dari tekanan hidup di kota besar. Tempat ini menjadi rumah bagi sejumlah penginapan yang dirancang khusus untuk mereka yang ingin “pensiun muda”.
Penginapan ini menawarkan suasana santai dan kegiatan sosial seperti piknik, memasak bersama, atau sekadar duduk berbincang dan bermain dengan hewan peliharaan.
Pendiri salah satu penginapan tersebut, Yan Bingyi menyatakan bahwa tempatnya hanya menerima tamu yang membawa energi positif.
“Kami semua menghadapi tekanan sosial yang tidak terlihat. Tekanan itu terasa berat saat kita berada di titik tertentu dalam hidup,” jelas Yan.
Ia berharap para tamu bisa mengisi ulang energi mental mereka dan kembali menjalani kehidupan dengan semangat baru, tanpa harus merasa tertekan oleh tuntutan kota.
“Tujuannya bukan melarikan diri selamanya, tapi istirahat sejenak sebelum kembali,” tambahnya.
Tren ini berkembang seiring dengan kondisi ekonomi Cina yang belum pulih sepenuhnya pascapandemi. Tingkat pengangguran usia muda bahkan telah menyentuh lebih dari 15%, angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Fenomena ini mencerminkan pergeseran pola pikir generasi muda di Tiongkok, dari mengejar karier dan penghasilan tinggi, ke arah pencarian makna hidup dan kesehatan mental yang lebih stabil.