Ikhbar.com: Cendekiawan Muslim Prof. KH Muhammad Quraish Shihab mengajak para tokoh agama untuk menyerukan persaudaraan manusia. Langkah tersebut dapat dilakukan melalui sejumlah mimbar keagamaan.
Ajakan Prof. Quraish itu sebagai wujud implementasi Hari Persaudaraan Manusia Sedunia yang akan jatuh pada 4 Februari 2024 mendatang.
“Saya mengajak para tokoh agama terus memanfaatkan mimbar keagamaan untuk menyampaikan pesan persaudaraan manusia, termasuk bagi para Khatib Jumat,” ujar Quraish Shihab dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.
Hari Persaudaraan Manusia Sedunia ditetapkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tiap tanggal 4 Februari. Peringatan tersebut didasarkan pada penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama.
Dokumen tersebut ditandatangani Grand Syekh Al Azhar yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM), Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, bersama Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019.
Mengutip pendapat Sahabat Ali Bin Abi Thalib, Prof. Quraish menegaskan bahwa mereka yang bukan saudara seiman adalah saudara dalam kemanusiaan.
“Persahabatan dan persaudaraan Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Paus Fransiskus adalah salah satu contoh yang bisa disaksikan hari ini,” ujar pendiri Pusat Studi Al-Qur’an itu.
Menurut ayah dari presenter Najwa Shihab ini, persaudaraan keduanya tidak semata dalam ucapan, tetapi diwujudkan dalam kesadaran dan keprihatinan bersama.
“Hasilnya, lahirlah Dokumen Persaudaraan Manusia. Dokumen yang ditandatangani kedua tokoh itu, merupakan wujud niat baik dan tulus untuk mengajak semua orang yang di dalam hatinya terdapat iman kepada Tuhan dan kepercayaan pada persaudaraan manusia untuk saling menghormati,” kata ulama penulis Tafsir Al-Mishbah itu.
Ia menjelaskan, ikatan kebersamaan dalam agama tidak menafikan ikatan persaudaraan antarmanusia. Sebab, agama dan kemanusiaan berdampingan untuk menciptakan kehidupan yang damai dan harmoni.
Prof. Quraish menegaskan, pentingnya menjaga persaudaraan juga telah disebutkan dalam Al-Qur’an, termasuk dengan yang berbeda keyakinan.
“Al-Quran juga menegaskan pentingnya menjaga persaudaraan, bukan saja dengan sesama Muslim, melainkan juga sesama manusia, walau berbeda keyakinan,” katanya.
Prof. Quraish percaya bahwa kesempatan mewujudkan persaudaraan manusia masih terbuka luas meski saat ini masyarakat hidup di era modern. Sebab, naluri kebaikan ada dalam diri setiap insan.
“Meski saat ini dunia sedang dihadapkan pada peradaban modern yang terlalu mementingkan aspek material dan mesin, disertai dengan sifat rakus atau tamak, egois, dan mengesampingkan manusia dan kemanusiaan, namun saya yakin kesempatan itu masih ada,” katanya.
Menurutnya, bukti kesempatan itu masih terbuka antara lain masih adanya hubungan yang baik antara tokoh-tokoh agama.
“Kemudian masih adanya saling tukar pikiran antarsesama, dengan gagasan-gagasan yang mencerahkan untuk kebaikan umat manusia dan kedamaian dunia,” tandasnya.