Mengapa Bulan Suci Disebut Ramadan? Ini Dia Asal-usulnya

Ilustrasi hilal Ramadan. Dok SHUTTERSTOCK

Ikhbar.com: Bangsa Arab gemar menamakan bulan sesuai dengan momentum dan fakta yang berlangsung di dalamnya. Contohnya, penamaan bulan Syakban yang diambil dari kata “Syi’bun” (berpencar), lantaran di bulan itulah mereka memiliki kebiasaan untuk saling pisah dan bergerak ke segala penjuru untuk mencari sumber mata air baru.

Begitu pula Zulhijah, nama ini berasal dari kata “dzul” yang berarti memiliki dan “hijjah” bermakna haji. Penamaan itu pun disandarkan pada musim haji yang rutin dilaksanakan di dalam bulan terakhir penanggalan tersebut.

Lantas, seperti apa asal-usul penyebutan nama bulan Ramadan?

Baca: 25 Ucapan Selamat Ramadan dalam Bahasa Arab dan Terjemahannya

Panas

Ulama fikih dan ahli tata Bahasa Arab, Ibnu Manzhur dalam Lisanul Arab menjelaskan, penyebutan nama Ramadan bermula dari kecendurungan bulan tersebut yang jatuh di musim panas.

Ramadan diambil dari akar kata “Ramdh,” yang berarti membakar. Nama ini dilandaskan pada sengat matahari yang menyinari pasir-pasir gurun.

Tak cuma itu, Ramadan juga disebut berasal dari kata “Ramdha” dengan arti batu yang membakar. Lafaz ini berkait-paut dengan tradisi orang Arab yang terbiasa memanaskan sesuatu dengan cara menghimpitnya di antara dua batu yang panas sembari memukul-mukul benda tersebut.

Jika disasarkan dengan perintah menjalankan ibadah puasa, nama Ramadan secara bahasa dan praktiknya dinilai memiliki hubungan yang sangat erat.

Para pakar bahasa Arab menjelaskan, ibadah puasa juga ditunaikan dalam rangka memukul-mukul sifat buruk manusia dengan menghimpitnya di dua batu yang sangat panas, yakni, rasa haus dan lapar.

Baca: Mengagumi Keunikan Bahasa Arab

Nama lain

Selain dikenal dengan nama Ramadan, masyarakat Arab dahulu juga menamai bulan puasa dengan sebutan “Al-Midmar.”

Al-Midmar memiliki makna proses menguruskan tubuh dan jiwa manusia agar terbebas dari segala bentuk dosa dan kejahatan yang akan membebani badan.

Di masa Nabi Muhammad Saw, masyarakat Arab juga sering menyebut Ramadan dengan nama “Al-Marzuuq.” Nama ini muncul karena kebiasaan berlimpahnya makanan dan rezeki dari Allah Swt yang melimpah selama bulan suci.

Selain kedua nama itu, Ramadan memiliki sekian banyak sebutan yang berhubungan dengan aneka peristiwa yang pernah terjadi di dalamnya, di antaranya adalah “Syahr al-Qur’an,” yakni bulan diturunkannya wahyu pertama Al-Qur’an di Gua Hira.

Ada pula yang menyebutnya sebagai “Syahr al-Qiyaam.” Nama ini dikutip dari hadis keutamaan qiyaam atau beribadah di waktu malam.

“Rasulullah senantiasa mengimbau dalam salat di malam Ramadan, imbauan yang tidak bersifat mewajibkan. Kemudian beliau bersabda, ‘Barangsiapa yang bangun mendirikan Ramadan dengan iman dan ikhlas maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Terakhir, Ramadan juga disebut dengan “Syahr al-Shiyam” seiring adanya kewajiban shiyam atau berpuasa bagi umat Islam. Selain itu, Ramadan disebut juga “Syahr al-Rahmah,” karena banyaknya rahmat dan ampunan yang diturunkan Allah Swt kepada umat manusia.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.