Ikhbar.com: Mimpi tak sekadar bunga tidur, terkadang ia diartikan sebagai isyarat akan terjadinya sesuatu. Salah satu mimpi yang mungkin pernah dialami seseorang yakni dimangsa buaya.
Syekh Kamaludin Ad-Damiry dalam Hayatul Hayawan Al-Kubro mengatakan, mimpi bertemu buaya menandakan akan datangnya seorang musuh.
“Mimpi bertemu buaya sama dengan mimpi bertemu singa,” kata Syekh Ad-Damiry.
Berikut keterangan lengkap Syekh Ad-Damiry:
التمساح فى المنام عدو مسلط وهو نظير الاسد ، وقيل التمساح لص مكابر ذو مكر وغدر وخديعة
“Buaya dalam mimpi adalah pertanda musuh yang kuat, mimpi buaya sama dengan mimpi bertemu singa. Menurut pendapat lain buaya menggambarkan sosok dedengkot pencuri dengan kelicikan, pengkhianatan, dan tipu daya.”
Baca: Arti Mimpi Menaiki Awan menurut Ulama
Sementara menurut Imam Ibnu Sirin dalam Tafsir Al-Ahlam menyebutkan, jika seseorang mimpi digigit buaya, maka ia akan mengungkapkan pengkhianat di dalam keluarganya. Selain itu, bisa juga dia akan menemukan orang yang pernah mencuri uangnya.
Sementara jika dalam mimpinya itu ia lolos dari cengkraman buaya, maka itu isyarat dia akan menemukan pengkhianat tersebut sebelum dirinya menderita atau celaka.
Berikut penjelasan lengkap Imam Ibnu Sirin:
من يرى أن تمساحا قام بعضه في المنام فإنه يكشف شخصا غادرا بين عائلته ويكشف الشخص الخائن بعد أن يصيبه بالضرر أو يسرق ماله، لأن العضة تكون من شخص قريب جدا يستطيع الوصول إلى الجسد أو إمساكه، أما من نجا من عضة التمساح وهرب منه فإنه سيكتشف الغادر قبل أن يصاب بالضرر والأذى.
“Barang siapa melihat buaya menggigitnya dalam mimpi, maka hal itu mengungkapkan adanya pengkhianat di antara keluarganya, dan mengungkapkan adanya pengkhianat yang telah menyakitinya atau mencuri uangnya, karena gigitan itu berasal dari orang yang sangat dekat yang dapat menjangkau atau menahan tubuh. Orang yang lolos dari gigitan buaya dan berhasil lari darinya, maka dia akan menemukan orang yang berkhianat sebelum dia menderita dan celaka.”
Meski demikian, Imam Ali bin Muhammad Sulthan Al-Qari dalam Mirqah al-Mafatih Syarh Misykah al-Mashabih mengingatkan umat Muslim untuk tidak percaya begitu saja akan penjelasan tafsir mimpi.
“Tidak semua mimpi dapat dimaknai secara seragam. Sebab mimpi yang dijamin benar hanyalah yang berasal dari Allah Swt,” jelas Imam Ali.
Berikut keterangan lengkap Imam Ali bin Muhammad Sulthan Al-Qari dalam Mirqah al-Mafatih Syarh Misykah al-Mashabih:
لَيْسَ كُلُّ مَا يَرَاهُ الْإِنْسَانُ فِي مَنَامِهِ يَكُونُ صَحِيحًا، وَيَجُوزُ تَعْبِيرُهُ، إِنَّمَا الصَّحِيحُ مِنْهَا مَا كَانَ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى يَأْتِيكَ بِهِ مَلَكُ الرُّؤْيَا مِنْ نُسْخَةِ أُمِّ الْكِتَابِ، وَمَا سِوَى ذَلِكَ أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ لَا تَأْوِيلَ لَهَا
“Tidak semua yang dimimpikan oleh seseorang itu benar dan bisa ditafsirkan. Mimpi yang benar hanyalah mimpi yang berasal dari Allah yang disampaikan padamu lewat malaikat penyampai mimpi yang diambil dari naskah Umm al-Kitab. Selain itu adalah mimpi yang sia-sia yang tidak bisa ditafsirkan.”