Pengaruh Iman dan Moral terhadap Kesehatan Mental

Ilustrasi seorang Muslimah sedang berdoa. Dok SHUTTERSTOCK

Ikhbar.com: Gangguan mental tidak hanya terjadi akibat satu peristiwa yang dialami seseorang. Akan tetapi, hal tersebut juga dinilai memiliki keterkaitan yang lekat dengan sisi moral dan spiritualitas atau keimanan manusia.

Demikian disampaikan founder Griya Jiva Pranacitra, Jakarta, Dr. Ny. Hj Rihab Said Aqil dalam Hiwar Ikhbar #15 bertema “Membaca Mental Health dalam Kamus Gen-Z” pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

“Karena manusia bukan hanya makhluk psikologis, tetapi juga sosial, spiritual, dan moral,” katanya.

Baca: Bagaimana Islam Membahas Kesehatan Mental? Ini Penjelasan Nyai Rihab Said Aqil

Kantor Griya Jiva Pranacitra. Dok Istimewa

Sehat saja tidak cukup

Berdasarkan analisa tersebut, maka lembaga yang didirikannya itu lebih mengedepankan pendekatan holistik saat memberikan pelayanan psikologis kepada masyarakat.

“Dengan mengintegrasikan psikologi kontemporer dan pendekatan berbasis spiritualitas, kita akan bisa melihat manusia secara lebih utuh,” kata Nyai Rihab.

Dengan pendekatan multidisiplin itu, dia berharap seseorang yang datang untuk berkonsultasi tidak cuma menjadi sehat, tetapi juga mampu menjalani hidup dengan lebih baik ketimbang sebelumnya.

“Karena menurut kami, sehat saja tidak cukup. Seseorang harus terus berupaya menjadi lebih baik, produktif, dan kontributif,” ungkapnya.

Baca: Takut Tambah Dewasa? Ini Nasihat Al-Qur’an saat Hadapi QLC

Multiterapi

Griya Jiva Pranacitra yang beralamat di Jalan Moh. Kahfi 1, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini merupakan sebuah lembaga yang berfokus pada layanan psikologis yang terdiri dari konseling, psikotes baik untuk keperluan pengukuran tingkat kecerdasan (IQ), kepribadian, bakat dan minat, seleksi karyawan perusahaan, dan keperluan lainnya.

“Selain itu kami juga menggelar pendidikan, baik terkait mental health (kesehatan mental) maupun hal lain di luar psikologi, seperti filsafat dan sejenisnya,” kata penyandang gelar doktor bidang konsentrasi Psikologi Islam tersebut.

Untuk sumberdaya manusia (SDM) di dalamnya, Griya Jiva Pranacitra memiliki sejumlah tenaga ahli di bidang brainspotting atau teknik psikoterapi yang bertujuan mengatasi trauma dan emosi negatif lain dengan mengandalkan mata untuk masuk ke area bawah sadar subkortikal, hipnoterapi, coaching, point of view (POV), dan lainnya.

“Semua tergantung kebutuhan klien. Setalah dilakukan pemeriksaan, kira-kira perlu dilakukan intervensi dengan pendekatan seperti apa,” katanya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.