Ikhbar.com: Muazin memikul tugas penting dalam memberitahu awal waktu salat, serta mengajak kaum Muslimin untuk berjemaah di masjid maupun musala. Itulah sebabnya, Rasulullah Muhammad Saw menjanjikan keutamaan bagi siapa pun yang bersedia melaksanakannya.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا
“Jika manusia mengetahui apa yang ada dalam azan dan barisan pertama (salat jemaah), dan mereka tidak dapat menemukan cara untuk memilih muazin kecuali dengan mengundi, mereka pasti akan melakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca: Berbuka Puasa Lima Menit Lebih Cepat dari Jadwal Imsakiyah, Batalkah?
Hitungan kebaikan
Pernyataan Rasulullah Saw itu menunjukkan adanya keberkahan besar bagi muazin. Hal itu terkait dengan pertolongan Allah Swt yang akan diterimanya di hari akhir.
Rasulullah Saw bersabda:
لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إنْسٌ ولا شئ الا شهد له لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tidak ada makhluk yang mendengar suara muazin, baik itu jin atau manusia atau selain itu, kecuali mereka akan menjadi saksi untuknya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari).
Secara lebih spesifik, keutamaan muazin dijelaskan dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Ad-Daruqutni, dan Al-Hakim. Dari Ibnu Umar Ra, Nabi Saw bersabda:
مَنْ أَذَّنَ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَكُتِبَ لَهُ بِتَأْذِينِهِ فِي كُلِّ يَوْمٍ سِتُّونَ حَسَنَةً وَلِكُلِّ إقَامَةٍ ثَلَاثُونَ حَسَنَةً.
“Siapa pun yang mengumandangkan azan selama 12 tahun, surga menjadi wajib baginya, dan setiap hari dia akan mendapatkan 60 kebaikan, dan setiap kali dia melantunkan ikamah, dia akan mendapatkan 30 kebaikan.”
Baca: Singsingkan Lengan Baju saat Berwudu
Setan berlarian
Selain berfungsi sebagai panggilan salat, azan juga berperan melindungi umat Islam dari gangguan setan sehingga mereka dapat lebih khusyu dalam menjalankan ibadah.
Keterangan tersebut sebaiknya diinsafi sebagai pengingat bahwa sebelum dan di saat salat, seorang Muslim hendaknya memfokuskan pikiran hanya untuk beribadah. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Rasulullah Saw melalui riwayat Abu Hurairah:
إذَا نودى للصلاة أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إذَا ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ حَتَّى إذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اُذْكُرْ كَذَا
“Ketika panggilan untuk salat dikumandangkan, setan melarikan diri dengan cepat sehingga dia tidak bisa mendengar azan. Ketika panggilan untuk salat selesai, dia kembali dan berusaha untuk mengganggu manusia. Ketika panggilan ikamah dilakukan, setan melarikan diri lagi dan ketika ikamah selesai, dia kembali dan berusaha untuk memengaruhi pikiran manusia dengan mengingatkan mereka hal-hal lain.”