Ikhbar.com: Bertani dan berkebun menjadi mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain sebagai sektor penting untuk hajat hidup orang banyak, pelaku agraria juga memperoleh apresiasi dan pahala dari Allah Swt.
Setiap hasil kebun atau pertanian yang dimakan burung, ayam, atau makhluk lainnya, sekali pun hanya satu biji, akan diganjar pahala oleh Allah Swt karena telah sangat berarti.
Baca: Benarkah Zuhud Harus Tinggalkan Urusan Dunia?
Ketulusan menebar manfaat
Rasulullah Muhammad Saw bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةً
“Tidaklah seorang Muslim menanam tumbuhan, kecuali apa yang dimakan darinya itu adalah sedekah untuknya, apa yang dicuri darinya adalah sedekah untuknya, dan apa yang diambil seseorang juga menjadi sedekah baginya.” (HR. Muslim).
Dalam riwayat lainnya, Rasulullah Saw bersabda:
فَلَا يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا، فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلَا دَابَّةٌ وَلَا طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Tiada seorang Muslim yang menanam tumbuhan, kemudian ada yang makan darinya baik manusia, hewan ternak atau burung, atau yang lainnya kecuali menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Muttafaq Alaih).
Dari hadis tersebut bisa dipahami bahwa Islam sangat menghargai semangat memberi dan berbagi yang dilandasi dengan ketulusan. Meskipun hasil bumi yang ditanamnya dicuri orang lain atau dimakan binatang, petani tetap memperoleh pahala sedekah.
Allah Swt menetapkan pahala bagi siapa pun yang menanam tetumbuhan. Ganjaran tersebut dipersembahkan kepada petani yang sabar dan ulet merawat kebunnya.
Baca: Kitab Hikam al Hukama wa al Falasifah, Mahakarya Buya Husein Peredam Nafsu dan Amarah
Ketundukan penuh
Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw bersabda:
عن رجل من أصحاب النبي قَالَ سمعت رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم مَنْ نَصَبَ شَجَرَةً فَصَبَرَ عَلَى حِفْظِهَا وَالْقِيَامِ عَلَيْهَا حَتَّى تُثْمِرَ كَانَ لَهُ فِى كُلِّ شَىْءٍ يُصَابُ مِنْ ثَمَرِهَا صَدَقَةٌ عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ رواه أحمد
“Dari salah seorang sahabat, ia mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Siapa saja yang menanam pohon lalu sabar menjaga dan merawatnya hingga berbuah, maka setiap peristiwa yang menimpa buahnya akan bernilai sedekah bagi penanamnya di sisi Allah.” (HR. Ahmad).
Bertani dan berkebun membantu seseorang memahami konsep sejati dari tawakal dan iman kepada kekuasaan-Nya. Kegiatan bertani menuntun individu untuk bergantung sepenuhnya pada Allah Swt dan memahami bahwa segala yang mereka tanam dan hasil yang mereka peroleh adalah rahmat dari-Nya.