Singsingkan Lengan Baju saat Berwudu

Ilustrasi seorang pria sedang berwudu. GETTY IMAGES/iStockphoto

Ikhbar.com: Membasuh tangan merupakan bagian dari fardu (kewajiban) saat berwudu. Kesempurnaan membasuh tangan akan tercapai jika air mampu menjangkau seluruh permukaan kulit dari mulai ujung jari, bagian di bawah kuku, semua rambut lengan, hingga siku.

Dalam Safinatun Naja, Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami menuliskan:

فروض الوضوء ستة: الأول النية الثاني غسل الوجه الثالث غسل اليدين مع المرفقين الرايع مسح شيئ من الرأس الخامس غسل الرجلين مع الكعبين السادس الترتيب

“Fardu wudu ada enam, (1) niat, (2) membasuh muka, (3) membasuh kedua tangan beserta kedua siku, (4) mengusap sebagian kepala, (5) membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki, dan (6) tertib.”

Kewajiban membasuh tangan hingga siku itu diambil dari firman Allah Swt:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah: 6).

Oleh karena itu, menyingsingkan atau menggulung bagian lengan baju menjadi keharusan demi mencapai kesahan dalam berwudu. Dengan tujuan, agar basuhan air tidak terhalang untuk menjangkau seluruh permukaan lengan hingga ke posisi siku.

Baca: Begini Cara Wudu dan Salat di Luar Angkasa

Kesunahan saat membasuh tangan

Sementara itu, Habib Hasan bin Ahmad Al-Kaf dalam At-Taqrirat As-Sadidah menyebutkan sejumlah kesunahan saat membasuh tangan dalam proses berwudu.

Pertama, dianjurkan memulai basuhan dari ujung jari. Namun, dibolehkan juga memulainya dari telapak tangan jika menuangkan air secara mandiri atau pun dari siku bila dituangkan orang lain atau memakai keran.

Kedua, mendahulukan tangan kanan.

Ketiga, menggosok tangan atau dengan cara menggerakkan telapak tangan ke suluruh bagian yang dibasuh.

Keempat, menyela-nyelai jari-jari tangan. Hal ini akan lebih sempurna jika dilakukan dengan cara memasukkan jari di sela jari tangan lainnya.

Sementara menurut Imam Al-Inani, cara yang paling bagus adalah dengan meletakkan telapak tangan kiri di punggung telapak tangan kanan sembari memasukkan jari tangan kiri ke sela jari tangan kanan, kemudian dijalankan, lalu sebaliknya.

Kelima, melebihkan basuhan, minimal sampai separuh lengan bagian atas atau disempurnakan ke seluruh lengan.

Baca: Sahkah Wudu Montir yang Tangannya Terdapat Bekas Oli Membandel?

Keenam, menggerak-gerakkan cincin yang longgar demi meastikan ari mampu menjangkau ke semua area jari.

Ketujuh, berkesinambungan. Dalam artian dengan menyegerakan untuk membasuh tangan setelah selesai membasuh wajah sebelum menjadi kering.

Kedelapan, membasuh hingga sebanyak tiga kali di tiap-tiap bagian fardu untuk dibasuh.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.