Apa Itu Tafakur? Ini Jenis-jenisnya menurut Syekh Nawawi

Ilustrasi seorang perempuan sedang bertafakur. GETTY IMAGES/Gogosvm

Ikhbar.com: Tafakur merupakan sebentuk ibadah yang dilakukan secara mendalam melalui pikiran. Melalui tafakur, seorang hamba merenungi dan mengingat Allah Swt melalui lewat penghayatan atas keberadaan seluruh makhluk yang ada di langit dan bumi.

Dalam QS Ali Imran: 190, Allah Swt mendefinisikan orang-orang yang mampu memahami keberadaan makhluk sebagai tanda kebesaran-Nya sebagai orang-orang yang berakal.

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

“Mereka adalah orang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring. Mereka merenungkan penciptaan langit dan bumi.”

Baca: Makna Seorang Hamba

Tafakur dipandang sebagai kebiasaan orang-orang alim. Tafakur merupakan sarana untuk mendalami pengetahuan dan pemahaman terhadap Allah Swt. Melalui aktivitas tersebut, seseorang melakukan permenungan dalam rangka untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Rasulullah Muhammad Saw berdabda:

“Allah Ta’ala berfirman, Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat sendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingatku di tengah keramaian, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (HR Bukhari).

Baca: Geliat Kaum Sufi di Jalur Gaza

Jenis-jenis tafakur

Syekh Nawawi Banten dalam Kasyfatus Saja menegaskan, tafakur bukan hanya sebuah penanda ketakwaan seseorang. Lebih dari itu, tafakur merupakan landasan untuk mengukir karakter seorang hamba.

Syekh Nawawi membagi tafakur menjadi lima jenis:

Pertama, tafakur dalam rangka merenungi ayat-ayat Allah. Dalam tafakur ini, seseorang harus benar-benar ber-tawajuh (memfokuskan pikiran) dan meyakininya. Kedua, merenungi nikmat-nikmat Allah. Tafakur ini dapat melahirkan mahabbah atau rasa cinta pada diri seseorang kepada-Nya. Ketiga, merenungi janji-janji Allah. Kegiatan ini dapat menyalakan atau menambah semangat beramal saleh.

Kemudian, keempat, merenungi peringatan Allah. Tafakur ini dapat melahirkan rasa takut di hati seseorang akan siksa-Nya. Kelima, merenungi kelalaian diri dalam menjalankan perintah Allah Swt. Tafakur ini dapat menumbuhkan rasa malu di hati seseorang.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.