Ikhbar.com: Air merupakan salah satu media yang bisa digunakan untuk bersuci sebelum menunaikan ibadah, tak terkecuali dalam salat.
Dalam Fathul Qarib al-Mujib, Syekh Ibnu Qasim Al-Ghazi mendefinisikan istilah “bersuci” sesuai ketentuah fikih.
والطهارة بفتح الظاء لغة النظافة، وأما شرعاً ففيها تفاسير كثيرة، منها قولهم فعل ما تستباح به الصلاة، أي من وضوء وغسل وتيمم وإزالة نجاسة، أما الطهارة بالضم فاسم لبقية الماء. ولما كان الماء آلة للطهارة.
“Taharah berasal dari kata ‘annazhafat‘ yang berarti bersuci. Sedangkan menurut istilah artinya suatu perbuatan yang menjadikan sahnya salat seperti wudu, mandi wajib, tayamum, dan menghilangkan najis. Sedangkan tuharat berarti alat untuk bersuci.”
Baca: 3 Fungsi Air menurut Al-Qur’an
Suci-menyucikan
Namun, Syekh Al-Ghazi menjelaskan, jenis air yang tergolong suci dan bisa menyucikan hanya terdiri dari tujuh jenis, yaitu air langit (hujan), air laut, air sungai, air sumur, mata air, air salju, dan juga air embun. Beragam air tersebut kemudian diklasifikasikan lagi menjadi air yang turun dari langit dan yang berasal dari dalam bumi.
Syekh Al-Ghazi juga memerinci kategori air berdasarkan sifat dan kemampuannya.
Pertama, air suci lagi menyucikan. Jenis air ini disebut ma’ul mutlaq, yakni air yang tidak tercampur benda apapun. Contohnya, air sumur.
Baca: Perbedaan Najis dan Hadas
Suci hingga mutanajis
Berikutnya ialah air suci lagi menyucikan, tetapi makruh untuk digunakan di badan, dan boleh dipakai membersihkan pakaian. Air yang dimaksud dalam kategori ini ialah ma’ul musyammas alias air yang terkena panas matahari.
Kategori air yang ketiga ialah air suci, tetapi tidak menyucikan. Yaitu musta’mal atau air yang sudah digunakan untuk menghilangkan najis.
Terakhir, ialah mutanajis atau air yang terkena najis.
Mutanajis terbagi menjadi dua bagian. Pertama, air dengan volume kurang dari dua qullah (270 liter) yang terkena najis, meskipun tidak mengubah sifat-sifatnya. Kedua, air yang melebihi dua qullah, akan tetapi sifat-sifatnya berubah. Sifat-sifat air yang dimaksud ialah warna, aroma, dan rasa.