3 Fungsi Air menurut Al-Qur’an

Ilustrasi air dituang ke dalam gelas. SHUTTERSTOCK/jinnawat tawong

Ikhbar.com: Warga Kedah, Malaysia sempat dilanda fenomena panic buying (kepanikan belanja) dengan memborong air mineral di sejumlah minimarket usai ditimpa kekeringan cukup serius.

Fenomena itu membuktikan bahwa air merupakan kebutuhan vital bagi makhluk hidup, terutama manusia. Maka tak heran, dalam Islam seorang Muslim dituntut untuk tidak boros dalam menggunakan air.

Di dalam Al-Qur’an pun disebutkan beberapa kali terkait peran air dalam sejumlah aspek kehidupan manusia. Berikut tiga fungsi air menurut Al-Qur’an.

Sumber kehidupan

Al-Qur’an menyebutkan bahwa segala sesuatu yang hidup diciptakan Allah dari air. Hal itu tercantum dalam QS. Al-Anbiya: 30. Allah Swt berfirman:

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Menurut Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, penggalan ayat “dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air,” memiliki tiga makna penafsiran sekaligus. Pertama, Allah menjadikan seluruh makhluknya dari air. Kedua, Allah menjaga kelangsungan hidup seluruh makhluknya dengan air. Ketiga, Allah menjadikan air mani sebagai sumber kelangsungan keturunan segenap makhluk hidup.

Baca: Taktik Nabi Yusuf di Masa Paceklik

Sementara dalam Tafsir Jalalain disebutkan bahwa ayat ini secara jelas menunjukkan proses air diturunkan dari langit. Kemudian air dapat dinikmati dari mata air yang ada di bumi. Dalam keterangan itu, disebutkan bahwa ayat ini sebagai bukti ke-Esa-an Allah yang seharusnya membuat orang musyrik beriman.

Konservasi

Fungsi lainnya adalah sebagai sarana pemeliharaan dan perlindungan. Pasalnya, air dapat membuat tumbuhan di bumi menjadi subur sehingga bermanfaat bagi kehidupan manusia. Keterangan tersebut tertuang dalam QS. Al-Baqarah: 164.

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن مَّاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengannya Dia menghidupkan bumi setelah mati (kering), dan Dia menebarkan di dalamnya semua jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.”

Dalam Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menegaskan bahwa air memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurutnya, air dapat menghidupkan bumi yang telah mati. Berkat air, maka hiduplah segala macam tumbuh‐tumbuhan.

Ia menguraikan bahwa hujan itu ada yang meresap ke bawah tanah yang kelak menjadi telaga. Ada juga yang mengalir menjadi sungai‐sungai untuk mengairi sawah dan ladang, dan alirannya yang terakhir melalui tempat yang rendah, yakni ke laut. Kelak dari laut akan menguap lagi ke udara, untuk menyusun diri lagi untuk menjadi hujan. Dengan adanya hujan atau turunnya air maka akan menghidupkan segalanya, baik tumbuh‐tumbuhan atau binatang berbagai jenis, termasuk manusia sendiri.

Sarana penyucian

Air juga berperan sebagai sarana penyucian diri. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Anfal: 11.

إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّنَ السَّمَاءِ مَاءً لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْأَقْدَامَ

“(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).”

Ulama ahli tafsir, Prof Quraish Shihab menjelaskan dalam Tafsir Al-Misbah bahwa air yang turun dari langit mampu menghilangkan kotoran yang berasal sari setan, yakni hadats besar. Menurutnya, air juga sudah barang tentu dapat mensucikan dari hadats kecil.

Dalam keterangan itu disebutkan, air dapat menangkis keraguan dan pesimisme yang ditanamkan oleh setan. Air juga menurutnya dapat menguatkan hati seseorang di hadapan musuhnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.