Ikhbar.com: Kalimat isim (kata benda) dalam Bahasa Arab dapat dikenali melalui empat tanda, sebagaimana dijelaskan dalam artikel sebelumnya yang berjudul “Memahami Ciri-ciri Isim, Kata Benda dalam Bahasa Arab,” yaitu, khafadl (harakat kasrah pada huruf akhir), tanwin, ال (al), dan (bisa didahului) huruf-huruf khafadl.
KH Aqiel Siroj Kempek Cirebon dalam Al-Zubdat al-Naqiyah fi Tarjamat al-Ajurmiyah menjelaskan bahwa “al” yang menjadi tanda isim meliputi al makrifat, zaidah (tambahan), dan maushul.
(قوله دخول الالف واللام) المراد بها سواء كانت معرفة او زائدة او موصولة
“Perkataan pengarang Matan Al-Ajurumiyah, ‘dimasuki alif lam’, yang dimaksud ialah alif lam yang berfungsi memakrifatkan, al tambahan, atau maushul.”
Baca: Jenis-jenis Kata dalam Bahasa Arab
Jenis-jenis “al”
Kiai Aqiel kemudian menunjukkan contoh al yang berfungsi memakrifatkan, seperti lafaz الرجل (al-rajul) yang bermakna “lelaki itu.” Pada lafaz ini, kehadiran al menjadikannya makrifat (kata benda khusus), yakni merujuk kepada individu laki-laki tertentu yang dimengerti pendengar, baik disebabkan pengulangan dari kalimat sebelumnya, maupun karena telah menjadi pengetahuan umum tentang sosok lelaki yang disebut.
Alif lam tambahan adalah al yang berada pada isim makrifat (kata benda khusus). Jadi, keberadaannya tidak dapat berfungsi memakrifatkan, melainkan dianggap sekadar tambahan. Contohnya lafaz العباس (al-Abbas). Sejak semula lafaz tersebut telah menunjukkan individu yang tertentu. Oleh sebab itu, keberadaan al tidak berpengaruh apa pun kepadanya.
Alif lam maushul ialah al yang berada pada isim fail (subjek) dan isim maf’ul (objek) Contohnya seperti lafaz الضارب (al-dharib) dan المضروب (al-madhrub). Contoh tersebut setara dengan lafaz الذي ضَرَب (orang yang telah memukul) dan الذي ضُرِبَ (orang yang telah dipukul).
Baca: Beda Istilah ‘Kalimat’ dalam Bahasa Indonesia dan Arab
Huruf Khafadl
Selanjutnya Kiai Aqiel menerangkan tanda isim yang terakhir, yaitu huruf khafadl.
(قوله وحروف الخفض) وهي من و الى وعن وعلى وفي ورب والباء والكاف واللام وحروف القسم وهي الواو والبا والتاء
“Perkataan pengarang Matan Al-Ajurumiyah, Ibnu Ajurum, ‘dan huruf khafadl‘, yaitu lafaz من، الى، عن، على، في، ربّ، huruf kaf, lam, dan huruf-huruf yang digunakan untuk bersumpah, yaitu, wawu, ba, dan ta.”
Huruf khafadl berfungsi mengubah kondisi huruf akhir kalimat isim menjadi khafadl, yakni kondisi kasrah atau harakat dan huruf tertentu yang menggantikan kasrah.
Pengaruh huruf khafadl kepada isim dapat dilihat dari contoh اَخَذْتُ الْعِلْمَ مِنَ الشَّيْخِ . Lafaz من berperan memerintahkan lafaz الشيخ untuk menyandang i’rab khafadl, yang ditandai dengan harakat kasrah pada huruf akhirnya.
Huruf-huruf khafadl memiliki makna dan fungsi yang berbeda, selain kesamaannya dalam memerintahkan kalimat isim agar mengalami i’rab khafadl.